tirto.id - Wakil Ketua Komisi X DPR RI Reni Marlinawati mengatakan, PSSI harus membuat sistem internal agar lembaga tersebut berintegritas, antikorupsi, dan transparan.
Hal tersebut diperlukan, karena selama ini ini PSSI memiliki masalah dan akan menggelar kongres luar biasa (KLB).
"Mencermati perkembangan yang terjadi di Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) hanya mengulang peristiwa-peristiwa sebelumnya yang pernah terjadi. Masalahnya tidak beranjak dari masalah sebelumnya yang ujungnya soal transparansi dalam pengelolaan organisasi," kata Reni saat dihubungi oleh wartawan Tirto, Kamis (21/2/2019) siang.
Reni meminta PSSI untuk mereformasi lembaga internal agar menjadi antikorupsi, transparan, dan akuntabel.
"Sebagai lembaga publik, kami sarankan PSSI dapat menggandeng KPK dan lembaga penegak hukum untuk merumuskan peta jalan reformasi di internal organisasi," kata dia.
Tak hanya itu, Komisi Bidang Olahraga ini juga mendorong pemerintah melakukan pengawalan proses reformasi di tubuh PSSI dnegan meminimaliskan tarikan politik praktis dalam proses perubahan pada internal organisasi.
"Langkah ini semata-mata dimaksudkan agar PSSI benar-benar berubah lahir dan batin. PSSI harus bersih lahir dan batin," lanjut Reni.
Reni juga merespons wacana untuk memotong satu generasi PSSI agar tidak mengulang kejadian yang sama. Namun menurutnya hal tersebut tak diperlukan.
"Tak perlu cut off satu generasi. Walau bagaimana pun, perlu kesinambungan," katanya.
Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) memastikan bakal menggelar Kongres Luar Biasa (KLB). Namun, sebagaimana dikutip dari situsweb resmi PSSI, tak disebutkan waktu KLB.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum PSSI, Joko Driyono mengatakan, KLB digelar dengan mempertimbangkan dinamika yang berkembang dan mendengarkan aspirasi anggota agar visi dan program berjalan. Hal itu mendorong PSSI untuk menggelar KLB.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Zakki Amali