Menuju konten utama

Komisi V Minta Bandara Fatmawati Dikembangkan

Komisi V Minta Bandara Fatmawati Dikembangkan

tirto.id -

Buruknya kondisi landasan pacu di Bandara Fatmawati Bengkulu, membuat Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mendesak pemerintah untuk segera memperbaiki dan mengembangkan bandara tersebut sehingga lebih layak untuk digunakan.

“Bandara Fatmawati ini masih perlu dikembangkan, terutama perpanjangan landasan pacu,” kata Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana yang memimpin rombongan kunjungan kerja anggota Komisi yang bermitra dengan Kementerian Perhubungan tersebut ke Bengkulu, Senin, (21/3/2016).

Ia menyoroti kondisi landasan pacu yang belum memadai di Bandara tersebut, sebab panjang landasan hanya 2.250 meter, sementara panjang yang ideal seharusnya mencapai 2.800 meter, berdasarkan keterangan Kepala Bandara Fatmawati Yufridon Gandoz.

Yufridon, saat menjawab pertanyaan para anggota Komisi V, mengatakan bahwa perpanjangan landasan bandara sudah berulangkali diprogramkan namun masih terkendala pembebasan lahan.

"Pengembangan landasan bandara ini masuk ke lahan masyarakat dan kami kesulitan dalam proses pembebasan lahan bersama pemerintah daerah," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Provinsi Bengkulu, Rusdi Bakar mengatakan sudah mengalokasikan dana pembebasan lahan perpanjangan landasan pacu tersebut dalam tiga tahun anggaran, namun belum tuntas sebab dana pemerintah daerah tidak mencukupi.

Pada tahun anggaran 2015, lanjut dia, pemerintah provinsi mengalokasikan dana Rp 5 miliar untuk pembebasan lahan seluas 15 hektare, namun dana tersebut tidak mencukupi.

"Kami mengharapkan dana pembebasan lahan ini dialokasikan dari Kementerian Perhubungan dan pemerintah daerah siap memfasilitasi," kata Rusdi.

Yudi, yang juga merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menambahkan bahwa persoalan perpanjangan landasan tidak hanya terjadi di Bengkulu tapi juga di beberapa bandara lainnya di Nusantara.

"Termasuk Bandara Tarakan yang dibangun megah ternyata landasan pacu belum sesuai harapan, ini jadi pertanyaan mendasar kenapa membangun terminal megah tapi landasan tidak memadai," katanya.

Selain masalah landasan pacu, anggota Komisi V juga menyoroti fasilitas Bandara Fatmawati yang tidak memiliki simbol khas berupa patung Pahlawan Nasional Fatmawati di kompleks bandara tersebut. (ANT)

Baca juga artikel terkait BANDARA FATMAWATI atau tulisan lainnya

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Ign. L. Adhi Bhaskara