tirto.id - Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Farah Savira meminta agar Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengoptimalkan Kampung Siaga TBC. Dia menyatakan hal ini karena hingga periode Triwulan III Tahun 2024, terdapat 47.782 kasus TBC di Jakarta.
Menurut dia, program Kampung Siaga Tuberkolusis (TBC) bisa menjadi ujung tombak dalam penanganan dan pencegahan penyakit akibat infeksi bakteri Mycobacterium Tuberculosis itu.
"Edukasi, sosialisasi, pencegahan dini, dan pendeteksian TBC harus dioptimalkan di Kampung Siaga TBC ini," ujar Farah, Jumat (29/11).
Farah berharap, keberadaan Kampung Siaga TBC bisa meningkatkan pemahaman tentang TBC, mengurangi stigmanya, serta mempercepat pencapaian target eliminasinya di Jakarta.
Tidak hanya melalui Kampung Siaga TBC, ia mengimbau seluruh pusat pelayanan kesehatan (Puskesmas) ikut mengedukasi warga agar memahami gejala, pencegahan, hingga cara penanganan penyakit TBC.
"Puskesmas harus bekerja sama dengan lurah setempat untuk bisa mengedukasi warga tentang penyakit TBC dan melakukan pemeriksaan awal," ujar Farah.
Ke depan, ia berharap Dinas Kesehatan juga menggandeng Rumah Sakit (RS) swasta untuk membantu melakukan pengecekan ataupun pemeriksaan awal kepada warga Jakarta yang mengalami gejala awal TBC.
"Kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta untuk pengecekan screening awal. Juga membentuk Tim Percepatan Penanggulangan TBC," tegas Farah.
Perlu dicatat, ada beberapa gejala awal TBC yang perlu diwaspadai. Misalnya, batuk terus-menerus lebih dari dua minggu tanpa penyebab jelas, kehilangan nafsu makan, demam tak kunjung turun, berkeringat secara berlebihan pada malam hari, nyeri dada hingga kesulitan bernapas, serta pembengkakan kelenjar limfa terutama di leher atau ketiak.
(INFO KINI)
Penulis: Tim Media Servis