Menuju konten utama

Kominfo Minta Warganet Tak Sebar Hoaks Terkait Kecelakaan Lion Air

Kominfo minta warganet tak sebar hoaks soal Lion Air, Hal itu terkait foto-foto yang diduga korban Lion Air JT 610 beredar di dunia maya.

Kominfo Minta Warganet Tak Sebar Hoaks Terkait Kecelakaan Lion Air
Pesawat lion air Boeing 737 MAX 8. FOTO/lion air

tirto.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) meminta warganet tidak menyebarkan foto-foto korban maupun informasi yang tidak benar tentang kecelakaan pesawat Lion Air rute Jakarta-Pangkalpinang.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mengimbau warganet Indonesia untuk tidak menyebarkan informasi hoaks aataupun informasi yang bukan berasal dari sumber berwenang terkait dengan musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkal Pinang," kata Kominfo melalui keterangan resmi, Senin (29/10/2018).

Foto-foto yang diduga korban Lion Air JT 610 beredar di dunia maya, termasuk melalui aplikasi berbagi pesan, beredar sejak pagi ini, setelah pemberitaan kecelakaan muncul di media massa. Kominfo meminta masyarakat tidak meneruskan kembali foto-foto tersebut, termasuk di dunia maya.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika RI juga mengimbau warga net untuk tidak menyebarkan foto-foto korban dari musibah jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 melalui media apapun termasuk media sosial," kata Kominfo.

Lion Air dengan nomor penerbangan JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang membawa 178 penumpang saat lepas landas pagi ini. Lion Air melalui keterangan resmi menyebutkan pesawat mengalami kecelakaan 13 menit setelah mengudara dari Bandara Soekarno Hatta pukul 06.20 WIB menuju Bandara Depati Amir di Pangkalpinang, Bangka.

Pesawat berjenis Boeing 737 MAX 8 ini merupakan buatan tahun 2018 dan digunakan maskapai penerbangan tersebut sejak 15 Agustus, kondisinya dinyatakan laik terbang.

Pesawat dikomandoi Capt Bhavye Suneja dengan Copilot Harvino itu diisi enam awak kabin atas nama Shintia Melina, Citra Noivita Anggelia, Alviani Hidayatul Solikha, Damayanti Simarmata, Mery Yulianda, dan Deny Maula.

Kapten pilot pesawat tersebut sudah memiliki jam terbang lebih dari 6.000 jam terbang dan copilot telah mempunyai jam terbang lebih dari 5.000 jam terbang. Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui keterangan resmi mengucapkan duka cita atas peristiwa tersebut.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Yantina Debora
Editor: Yantina Debora