tirto.id - Kominfo bekerja sama dengan platform digital global macam Facebook, YouTube, Instagram, dan Twitter untuk meredam penyebaran hoaks terkait COVID-19 dengan cara memblokir konten atau take down.
Menkominfo Johnny G. Plate mengatakan kolaborasi dengan platform digital global itu untuk menindaklanjuti hoaks corona yang masih beredar di internet.
"Hingga pagi ini (8/4) ada 474 isu hoaks secara kumulatif dan tersebar di 1.000 platform digital. Langkah-langkah yang kami lakukan adalah berkomunikasi dengan platform digital global, di antaranya Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube," kata Johnny dalam konferensi pers di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (8/4/2020).
Dari total 1.125 hoaks yang ditemukan Kominfo hingga saat ini menggunakan mesin pendeteksi hoaks bernama Automatic Identification System (AIS).
Johnny mengatakan bahwa hoaks lebih banyak tersebar di Facebook yakni mencapai angka 785 kasus, 324 kasus di Twitter, 10 kasus di Instagram, dan enam kasus di YouTube.
Kendati demikian, pihaknya mengaku telah bekerja sama dengan platform-platform digital tersebut untuk membantu melakukan tindakan take down maupun blokir.
Berkat kerja sama tersebut, Kominfo sudah men-take down sebanyak 359 hoaks yang beredar, dengan rincian 303 oleh Facebook, tiga oleh Instagram, dan 53 oleh Twitter.
Sementara YouTube masih dalam proses.
"Masih terdapat 766 sebaran isu hoaks yang beredar. Kami sudah berkomunikasi secara rutin dengan perusahaan kantor pusat di Amerika Serikat dan perwakilannya di Jakarta untuk minta proses take down atau blokir," tuturnya.