Menuju konten utama

KNKT Tak Batasi Waktu Pencarian CVR Lion Air JT-610

CVR akan tetap dicari sebab benda itu sangat vital dalam investigasi.

KNKT Tak Batasi Waktu Pencarian CVR Lion Air JT-610
Petugas memeriksa turbin pesawat Lion Air JT 610 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (7/11/2018). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengatakan tidak ada batas waktu dalam pencarian cockpit voice recorder (CVR) bagian dari black box Lion Air JT-610 yang jatuh di perairan Tanjung Karawang.

“Tidak ada batas waktu artinya kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk bisa menemukan CVR. Jadi kalau masih sebulan, dua bulan lagi, kami akan berusaha semampunya,” kata dia di Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (9/11/2018).

Ia menegaskan CVR akan tetap dicari sebab benda itu sangat vital dalam investigasi ini. Namun, upaya pencarian juga membutuhkan dana. Jika nanti pihaknya kehabisan dana, maka ia akan membahas dengan banyak pihak seperti pemerintah maupun yang membantu KNKT.

“Kalau hanya cuma flight data recorder (FDR), yang ditemukan itu tidak lengkap. Jadi kami juga butuh CVR, mengetahui apa yang dibicarakan kedua pilot tersebut,” terang Soerjanto.

Sementara itu, Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ardi Gunawan menyatakan ia mendapat bantuan dua penyelam dari Transport Safety Investigation Bureau (TSIB) Singapore dalam mencari cockpit voice recorder (CVR).

“Kami ada enam penyelam, dibantu dari (TSIB) Singapura dua penyelam. Jadi, ada delapan penyelam,” kata dia di JICT 2, kemarin. KNKT telah menerima tawaran bantuan dari sejumlah negara untuk proses pencarian dan pemeriksaan black box Lion Air JT-610.

Tawaran bantuan datang dari Junta de Investigation de Accidentes de Aviation Civil (Argentina), National Transportation Safety Bureau (Amerika Serikat), Air Accident Investigation Bureau (Malaysia), dan Arab Saudi.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Adi Briantika

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Adi Briantika
Penulis: Adi Briantika
Editor: Dipna Videlia Putsanra