tirto.id - Gugus Tugas COVID-19 mencatat ada 44 kasus Corona dari klaster Pelabuhan Portsite Amamapare khusus untuk pegawai PT Freeport Indonesia di Distrik Mimika Timur Jauh, Kabupaten Mimika, Papua.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika, Reynold Ubra mengatakan, lonjakan kasus COVID-19 di pelabuhan tersebut kini jadi perhatian serius.
Ia menyebut penularan COVID-19 di sana bermula dari karyawan Freeport yang berasal dari Jakarta usai cuti dan kembali ke Mimika.
"Awalnya diketahui ada tiga orang pelaku perjalanan yang baru pulang cuti dari Jakarta, seorang diantaranya positif, sementara dua rekannya yang lain negatif," kata juru bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 Mimika, Jumat (4/9), melansir Antara.
Seorang karyawan yang positif lalu menjalani isolasi. Sedangkan dua lainnya tetap bekerja dan diawasi ketat. Setelah 14 hari, kedua karyawan tersebut dites lagi dan hasilnya positif COVID-19.
"Dari situlah akhirnya berkembang menjadi transmisi lokal di wilayah Portsite Amamapare," ujar Reynold.
Jumlah terus melonjak. Pada 28 Agustus ada 17 kasus baru. Kemudian pada 1 September kasus bertambah menjadi 33 kasus per Kamis (3/9) ada 44 kasus. Hingga saat ini di Kabupaten Mimika tercatat 806 kasus dengan 130 pasien masih dirawat, 665 sembuh dan tujuh orang meninggal.
Terkait potensi penularan ke penduduk lokal, ia menaksir tak akan terjadi karena lokasi Suku Kamoro berada pelabuhan terbatas untuk karyawan Freeport dan pegawai subkontrantor.
Tingginya kasus menjadikan kawasan Pelabuhan Portsite Amamapare di Distrik Mimika Timur Jauh, terutama Kampung (Desa) Amamapare masuk zona merah penularan COVID-19 di Mimika.
Selain Distrik Mimika Timur Jauh (Kampung Amamapare), tiga distrik (kecamatan) lain yang juga menjadi kawasan zona merah penularan COVID-19 di Mimika yaitu Distrik Mimika Baru, Tembagapura dan Wania. Sementara Distrik Kuala Kencana kini ditetapkan sebagai zona kuning penularan COVID-19 di Mimika. Adapun 13 distrik lainnya masih berstatus zona hijau.