tirto.id - Akun Twitter atau X milik gerakan Aksi Kamisan, @AksiKamisan, tiba-tiba menghilang pada Rabu (17/1/2024) menjelang peringatan Aksi Kamisan yang ke-17 pada Kamis, 18 Januari 2024 besok. Hal ini memicu perbincangan warganet (netizen) yang menduga akun Twitter itu dihilangkan secara paksa.
Saat dikonfirmasi, salah satu pegiat Aksi Kamisan, Maria Katarina Sumarsih membenarkan bahwa akun Twitter @AksiKamisan memang menghilang. Namun, hilangnya akun Twitter itu bukan karena di-banned atau akunnya sengaja dihilangkan seperti isu yang beredar di media sosial.
"Betul, akun twitter Aksi Kamisan hilang karena ada hal teknis dan perubahan informasi mengenai profil akun [Twitter @AksiKamisan]," kata Sumarsih melalui pesan singkat, Rabu (17/1/2024).
Sumarsih menambahkan perubahan pada informasi di profil akun X @AksiKamisan tersebut menyebabkan akun tidak bisa diakses untuk sementara. Dari informasi Twitter support, biasanya akun akan bisa diakses kembali 72 jam.
Sementara itu, reporter Tirto telah menghubungi admin Aksi Kamisan melalui akun Instagram-nya, @aksikamisan. Namun, akun Instagram @aksikamisan belum merespons permintaan penjelasan dari Tirto hingga berita ini ditayangkan.
Terkait menghilangnya akun Twitter @AksiKamisan dicuitkan oleh sejumlah netizen Twitter. Salah satunya, yakni akun Twitter @niwseir.
"Enggak lama setelah twit ini naik dan ada yang mengajak paslon capres dateng, eh akun @aksikamisan hilang wkwkwk. Rupanya ga cuma manusia yang bisa dihilangkan, akun AksiKamisan juga bisa hilang sama geng penjahat HAM," tulis akun @niwseir, Kamis (17/1/2024).
Sedangkan ada akun yang juga berkomentar dan memberikan penjelasan tentang hilangnya akun AksiKamisan, @MLimamS:
“Halo Bapak Ibu, betul ini sementara sedang tidka bisa diakses terkait kendala teknis karena ada perubahan informasi soal akun, sedang mengajukan ticket ke Twitter support (jadi bukan karena ada yang take down atau laporan pihak tertentu, misal mau meluruskan). Kemungkinan akun kembali maksimal dalam 72 jam dari Twitter support biasanya.”
Penulis: Muhammad Naufal
Editor: Maya Saputri