tirto.id - Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin mengklaim ada triliunan uang yang diterima pemerintah secara langsung maupun tidak langsung dari penyelenggaran Pertemuan Tahunan IMF-World Bank di Bali sepekan terakhir.
Klaim itu disampaikan Direktur Pemilih Muda TKN Bahlil Lahadalia. Menurut Bahlil, ada sekitar Rp3 triliun uang yang masuk ke kas negara selama acara IMF-World Bank berlangsung.
"Dari kedatangan 35 ribu orang itu termasuk pengusaha besar dan mereka pimpinan negara masing-masing dan spending 600-700 dolar per hari tiap orang. Kalau 700 dolar per hari, dikali 9 hari, maka itu sekitar 6.300 dolar per orang. Kalau dikalikan 35 ribu orang dengan nilai tukar Rp14 ribu maka hitungannya hampir Rp3 triliun uang masuk," kata Bahlil di Posko Pemenangan Jokowi-Ma'ruf, Jumat (12/10/2018).
Klaim Itu disampaikan TKN menanggapi tudingan bahwa acara IMF dan Bank Dunia di Bali membawa kerugian bagi Indonesia. Tudingan itu dibantah dengan cara perhitungan yang dilakukan Bahlil.
TKN juga memprediksi ada banyak uang yang berputar dan berdampak langsung ke kehidupan masyarakat Bali selama acara IMF-World Bank berlangsung. Bahlil mengaku dapat laporan dari temannya bahwa sejumlah hotel dan pemesanan layanan transportasi melonjak drastis sejak acara IMF-World Bank dimulai.
"Kemudian ini menarik investasi-investasi negara luar. Ada 189 negara, enggak akan muncul investasi di sebuah negara kalau enggak ada trust. Belum lagi kita mendapat yang disebut iklan gratis karena itu 189 negara media semua meliput. Jadi media kumpul di sana semua," kata Bahlil.
Berdasarkan data resmi dari pemerintah, tersedia anggaran untuk perhelatan ini mencapai Rp855,5 miliar. Alokasi dana sebesar itu terdiri dari anggaran pada 2017 yang sebesar Rp45,4 miliar dan anggaran pada 2018 yang sebesar Rp810 miliar.
Anggaran itu disediakan, salah satunya, untuk membiayai akomodasi peserta pertemuan IMF-World Bank. Akan tetapi, ketua panitia sekaligus Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, penggunaan dana acara IMF-World Bank baru sekitar Rp566 miliar. Bahkan, ia mengklaim biaya yang baru benar-benar dibayarkan panitia adalah Rp192,1 miliar.
Penulis: Lalu Rahadian
Editor: Yandri Daniel Damaledo