Menuju konten utama

Kisruh Beasiswa LPDP Billy Mambrasar, Ini Kronologinya

Kisruh beasiswa LPDP Billy Mambrasar menjadi viral di media sosial. Simak kronologinya.

Kisruh Beasiswa LPDP Billy Mambrasar, Ini Kronologinya
Staf khusus Presiden Joko Widodo yang baru dari kalangan milenial (ki-ka) CEO Amartha, Andi Taufan Garuda Putra, Perumus Gerakan Sabang Merauke Ayu Kartika Dewi, Pendiri Ruang Guru Adamas Belva Syah Devara, CEO dan Founder Creativepreneur Putri Indahsari Tanjung, Mantan Ketua PMII Aminuddin Ma'ruf, Peraih beasiswa kuliah di Oxford Billy Gracia Yosaphat Mambrasar dan Pendiri Thisable Enterprise Angkie Yudistia menjawab pertanyaan wartawan saat diperkenalkan di halaman tengah Istana Merdeka Jakarta, Kamis (21/11/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/nz

tirto.id - Kisruh beasiswa LPDP Billy Mambrasar menjadi heboh di media sosial. Staf khusus Presiden RI itu dituding mendapatkan beasiswa LPDP dua kali. Lantas, bagaimana kronologinya?

Beasiswa LPDP Billy Mambrasar menjadi perbincangan hangat dan sempat viral di platform media sosial, terutama X alias Twitter.

Sebuah akun sempat mempertanyakan keabsahan beasiswa LPDP Billy Mambrasar. Staf khusus Presiden RI ini lantas buka suara.

Bahkan, pihak LPDP yang berada di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) ikut turun tangan. Seperti apa kronologi kisruh beasiswa LPDP Billy Mambrasar? Simak penjelasannya.

Kronologi Lengkap Kisruh Beasiswa LPDP Billy Mambrasar

Pada awalnya, sebuah akun Twitter atas nama @audhinafh mengunggah postingan acara "Serba-Serbi Kuliah di Luar Negeri" yang dihadiri Billy Mambrasar via live Instagram.

Unggahan hari Kamis, 7 Juli 2024, itu memantik respons publik setelah pemilik akun mempertanyakan aturan LPDP. Pasalnya, ia menuding Billy meraih gelar master yang ketiga kali dan menggunakan fasilitas beasiswa LPDP.

"honestly not noice karena awalnya gw bingung yg kuliah di harvard siapa, ternyata yg kiri, tapi ini master KETIGA dan kabarnya pake LPDP? dah ganti aturan apa gmn ni, bukannya kalo udah pernah master ga qualified," tulis @audhinafh.

Melihat cuitan tersebut, Billy Mambrasar melalui akun pribadi @BillyMambrasar langsung menjawab tudingan yang dilontarkan @audhinafh.

Billy bilang, ia memperoleh gelar master Harvard berbekal beasiswa Tanoto Foundation. Dirinya mengaku mendapatkan kecaman banyak pihak lantaran dianggap mendapatkan beasiswa di Harvard lewat LPDP.

"Sister @audhinafh salam kenal. Terimakasih sudah menggulirkan twit ini yg membuat saya memperoleh kecaman seolah saya mengambil Master saya di Harvard dgn beasiswa @LPDP_RI, padahal di CV saya dan di Linkedin saya, sudah jelas tertulis saya memperoleh beasiswa Tanoto Foundation," tulis Staf Khusus Presiden RI itu pada Jumat, 5 Juli 2024.

Menurut keterangan via laman Linkedin Gracia Billy Mambrasar, dituliskan bahwa Billy meraih gelar magister Pembangunan Manusia dan Psikologi berbekal beasiswa Tanoto Foundation selama periode Juni 2020 sampai Agustus 2022.

Billy Mambrasar berharap kepada akun @audhinafh agar dapat memberikan klarifikasi sembari menegaskan dirinya memperoleh gelar magister di Harvard, bukan lewat LPDP.

Respons LPDP

Selain Billy, akun X atau Twitter LPDP atas nama @LPDP_RI juga ikut buka suara terkait kisruh beasiswa tersebut.

Kata pihak LPDP, Billy Mambrasar termasuk penerima beasiswa yang dinyatakan lulus seleksi tahun 2017 untuk jenjang pendidikan doktor (S3) setelah menyelesaikan S2 di

The Australian National University (ANU) tahun 2014.

Billy juga dikatakan turut mengikuti Persiapan Keberangkatan (PK) Angkatan 128 pada 15-19 Oktober 2018. Setahun berselang, LPDP mengaku telah menerima Surat Permohonan Penundaan Studi atas nama Billy Mambrasar. Alasannya, ia menjadi Staf Khusus Presiden RI.

@LPDP_RI kemudian menambahkan, sesuai ketentuan penundaan studi diperbolehkan jika mendapat penugasan dari pejabat setingkat menteri.

"Aturan ini berlaku pula untuk beberapa orang lain dengan kriteria kasus yang sama, bukan hanya berpihak pada satu orang saja," tulis akun @LPDP_RI.

"Yang bersangkutan kemudian mulai mengajukan administrasi penerbitan Letter of Guarantee (LoG) pada Januari 2023 dan tercatat telah memulai perkuliahannya di University of Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Februari 2023 untuk program doktor/S3," lanjut mereka.

Seolah belum puas dengan jawaban tersebut, @audhinafh kembali mempertanyakan dengan menyebutkan,"I see, jadi memang dari 2018 untuk S3 ya, min? Boleh tanya satu lagi kah, karena di antara 2018 sampai 2023 tercatat mendapat beasiswa lain utk belajar jenjang S2, itu boleh juga?".

Pihak @LPDP_RI lalu melanjutkan,"Pelaksanaan pemantauan yang dilaksanakan LPDP terbatas pada jenjang pendidikan yang akan didanai LPDP. Karena ybs mendapatkan pendanaan beasiswa S3, akan menjadi permasalahan hanya bila ybs melakukan studi S3 lain,".

Baca juga artikel terkait VIRAL atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Beni Jo
Editor: Dipna Videlia Putsanra