Menuju konten utama

Apa Itu Joki Strava yang Lagi Viral dan Bagaimana Cara Kerjanya?

Berikut ini penjelasan mengenai joki Strava yang sedang viral di media sosial. Fenomena ini muncul diduga karena tka mau ketinggalan tren atau FOMO.

Apa Itu Joki Strava yang Lagi Viral dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Aplikasi Strava. foto/Googleplay

tirto.id - Jasa joki Strava menjadi topik viral yang belakangan ini ramai dibincangkan oleh warganet di media sosial. Lantas apa itu joki Strava dan berapa harga jasanya?

Terdapat beberapa arti dari joki menurut KBBI, dapat diartikan sebagai penunggang kuda pacuan, atau pengatur lagu yang menangani mesin perekam lagu atau piringan hitam (di studio radio atau diskotik).

Dalam konteks jasa joki Strava, arti joki di sini digambarkan sebagai "penunggang" atau orang yang mengerjakan ujian untuk orang lain dengan menyamar sebagai peserta ujian yang sebenarnya dan menerima imbalan uang.

Dalam kata lain, joki merujuk pada pemberi layanan untuk menjalankan tugas atau aktivitas tertentu atas nama orang lain.

Adapun Strava merupakan aplikasi yang menyediakan layanan pelacakan hasil olahraga dan kebugaran tubuh. Nama “Strava” diadaptasi dari bahasa Swedia yang berarti berjuang, pertama kali diciptakan pada 2009.

Anda dapat mengetahui rekor aktivitas lari, mendaki, jalan kaki, ski, bersepeda hingga renang dengan memanfaatkan data GPS yang terekam di android. Tak hanya merekam hasil olahraga Anda, aplikasi ini juga memberikan fitur bagikan, memungkinkan rekor Anda untuk dilihat teman.

Strava memanfaatkan gabungan teknologi modern, big data analysis, cloud compute, komunitas dan media sosial yang menjadikannya salah satu aplikasi yang cukup digandrungi warganet. Ini sesuai dengan jargon aplikasi Strava yakni “Record. Sweat. Share. Kudos” yang berarti Rekam, Berkeringat, Bagikan, Suka/Like.

Joki strava berarti seseorang memberikan jasa untuk menggantikan orang lain menjalankan aktivitas olahraga namun tetap menggunakan akun dari pemohon jasa.

Fenomena joki Strava menjadi perbincangan hangat dikarenakan sebagian warganet menganggap, jasa tersebut melanggengkan kebutuhan berlebihan seseorang untuk mendapatkan validasi dan pujian dari orang lain.

Hal ini sejalan dengan cuitan @fspradana dalam media sosial X yang mendapatkan 1.300 posting ulang, dan 2.800 suka:

“Joki strava. Baru denger

Akibat dari olahraga cuma FOMO dan mencari pengakuan sosial.

Padahal olahraga yg terbaik adalah yg dilakukan”

Ia mengklaim bahwa joki Strava adalah buntut dari perasaan cemas ketinggalan momen-momen yang sedang tren atau yang dikenal dengan istilah FOMO (Fear Of Missing Out).

Di sisi lain, rekor olahraga Strava seharusnya merefleksikan stamina dari kesehatan dan kebugaran pemilik akun.

Harga Jasa Joki Strava

Menurut cuitan akun @belajarlagiHQ, jasa joki strava kemungkinan dipekerjakan agar hasil rekor olahraga dapat membentuk rute yang unik.

Dalam gambar rute yang dapat dibagikan, terdapat sejumlah informasi rekor olahraga yang dapat dilihat.

Mulai dari jarak, waktu bergerak, rata-rata kecepatan lari, jumlah dan jarak tanjakan, jarak maksimal, hingga jumlah langkah kaki.

Adapun harga jasa joki disesuaikan dengan bentuk rute olahraga yang diinginkan, jarak atau besaran pace yang diinginkan.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Aisyah Yuri Oktavania

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Aisyah Yuri Oktavania
Penulis: Aisyah Yuri Oktavania
Editor: Dipna Videlia Putsanra