tirto.id - Eko Yuli Irawan mencetak rekor sejarah usai meraih medali perak untuk cabang olahraga angkat besi kelas 61 kilogram putra di Olimpiade Tokyo 2020, Minggu (25/7/2021) lalu.
Ia kini menjadi atlet Indonesia dengan koleksi medali terbanyak di Olimpiade. Di tiga edisi Olimpiade sebelumnya, Eko Yuli Irawan sudah merengkuh 2 medali perak dan 2 medali perunggu.
Perak yang dipersembahkan Eko Yuli Irawan merupakan medali kedua kontingen Indonesia di Olimpiade 2020. Sehari sebelumnya, cabor angkat besi sudah menyumbang medali perunggu melalui Windy Cantika Aisha dari kelas 49 kilogram putri.
Kabar gembira terbaru datang lagi dari cabang olahraga angkat besi di Olimpiade 2020. Kali ini giliran Rahmat Erwin Abdullah yang menyumbangkan medali perunggu untuk Indonesia dari kelas 73 kilogram putra pada Rabu (28/7/2021).
Mimpi Bocah Penggembala Kambing
Eko Yuli Irawan berasal dari Desa Tejo Agung, Kota Metro, Lampung, lahir tanggal 24 Juli 1989 dari keluarga yang sangat sederhana.
“Ayah saya seorang kuli bangunan. Jika sedang tidak sibuk membangun rumah orang, ia akan mengayuh becak. Untuk membantu ayah, ibu saya menjadi penjual sayuran,” ungkap Eko Yuli Irawan dalam tulisannya di Tirto.id yang dimuat tanggal 21 Agustus 2018.
Dikisahkan oleh Baban Sarbana dalam buku Ampuh Cerdas Tanpa Batas (2013), Eko Yuli Irawan sewaktu kecil kerap menggembala kambing. Sesekali ia suka ikut-ikutan angkat berat di tempat latihan yang berada di dekat rumahnya.
“Saat saya tidak bermain bola untuk menunggu kambing-kambing kenyang, saya dan teman-teman sering menonton orang-orang berlatih angkat besi. Ada sasana angkat besi yang berada tak jauh dari rumah. Yon Haryono, pemilik sasana itu, kebetulan menawari kami ikut berlatih,” kenang Eko Yuli Irawan.
Sang ibu tidak melarang aktivitas putranya itu. Hanya saja, Eko Yuli Irawan jangan sampai melupakan tugas untuk mengawasi kambing-kambingnya. Eko kecil semakin bersemangat ikut latihan angkat besi sekaligus menjalankan tugas dari ibunya.
Di tengah keterbatasan, Eko Yuli Irawan termotivasi untuk bisa menjadi atlet angkat besi kelas dunia dan meraih prestasi tertinggi demi memperbaiki nasib keluarga. Dan itulah yang nantinya terjadi: Eko Yuli Irawan meraup kesuksesan sebagai lifter angkat besi.
Perjuangan Tidak Mengkhianati Hasil
Eko Yuli Irawan pertama kali masuk pelatnas pada 2006, ketika usianya 17 tahun. Peluang masuk pelatnas terbuka lantaran ia berprestasi selama bergabung dengan pelatihan di Parungpanjang, Bogor, sembari bersekolah. Ia meninggalkan kampung halaman sejak umur 13 tahun demi mewujudkan impian.
“Yang membuat saya nekat merantau ke Parungpanjang akhirnya karena cita-cita menjadi orang sukses. Itu saja. Kalau jalan menuju sukses yang tersedia hanya dari angkat besi, ya sudah jalani saja,” ujar Eko Yuli Irawan.
Setahun berselang, Eko Yuli Irawan langsung mengguratkan prestasi di level internasional dan sejak saat inilah sang lifter mulai menorehkan tinta emas dalam kariernya.
Eko Yuli Irawan menyabet medali emas di Kejuaraan Dunia Junior 2007 Praha, Republik Ceko, sekaligus terpilih sebagai lifter terbaik. Ia sudah menyandang gelar juara dunia angkat besi junior.
Langkah Eko Yuli Irawan tak terbendung. Ia terus menambah deretan jejak cemerlangnya di pentas olahraga angkat besi. Dari level Pekan Olahraga Nasional (PON), SEA Games, Asian Games, Kejuaraan Asia, Kejuaraan Dunia, hingga Olimpiade.
Di level Olimpiade, Eko Yuli Irawan mengawali prestasinya di Beijing 2008 dengan membawa pulang medali perunggu. Medali serupa juga diperolehnya saat bertanding di Olimpiade London 2012. Berikutnya, pada Olimpiade Rio 2016 di Brasil, Eko Yuli Irawan mempersembahkan medali perak.
Dan di Olimpiade Tokyo 2020 saat ini, Eko Yuli Irawan kembali menyumbangkan medali perak sekaligus mencatatkan rekor sebagai atlet Indonesia dengan koleksi medali terbanyak di pesta olahraga terbesar sejagat dalam 4 edisi secara beruntun.
Daftar Prestasi EkoYuliIrawan
- 2007 Medali Emas Kejuaraan Dunia Junior di Praha, Republik Ceko
- 2007 Medali Emas SEA Games di Thailand
- 2007 Medali Perunggu Kejuaraan Dunia di Chiang Mai, Thailand (2 medali)
- 2008 Medali Emas PON XVII Kalimantan Timur
- 2008 Medali Perak Kejuaraan Asia di Kanazawa, Jepang
- 2008 Medali Perunggu Olimpiade Beijing, Cina
- 2009 Medali Perak Kejuaraan Dunia di Goyang, Korea Selatan
- 2011 Medali Perunggu Kejuaraan Dunia di Paris, Perancis
- 2011 Medali Emas Universiade di Shenzhen, Cina
- 2012 Medali Perunggu Olimpiade London, Inggris
- 2014 Medali Perunggu Asian Games Incheon, Korea Selatan
- 2016 Medali Perak Olimpiade Rio, Brasil
- 2018 Medali Emas Asian Games Jakarta-Palembang, Indonesia
- 2018 Medali Emas Kejuaraan Dunia di Turkmenistan
- 2019 Medali Emas SEA Games Manila, Filipina
- 2021 Medali Perak Olimpiade 2020 Tokyo, Jepang
Editor: Addi M Idhom