tirto.id - Piala Dunia 1990 menyisakan kesan mendalam bagi sejumlah negara. Jerman dan Kamerun tentu mengenang world cup ke-14 ini dengan suka cita, sedangkan Italia dan Maradona punya kenangan pahit di ajang ini.
World Cup edisi 1990 juga menandai penampilan terakhir Cekoslowakia, Yogoslavia, dan Uni Soviet yang bubar tidak lama setelah ajang tersebut.
Piala Dunia 1990 sekaligus menjadi tahun terakhir Jerman Barat mengikuti kejuaraan sepak bola 4 tahunan ini. Setelah itu, Jerman Barat dan Jerman Timur melebur jadi Republik Federal Jerman.
Piala Dunia 1990 digelar di Italia, menjadikan Negeri Pizza sebagai negara yang menggelar 2 kali world cup seperti halnya Meksiko. Sebanyak 22 tim nasional dari 5 zona kualifikasi menjadi lolos ke putaran final world cup.
Zona Eropa mengirimkan peserta dengan 14 tim nasional, diikuti Amerika Selatan (4 tim), Amerika Utara (2 tim), Asia (2 tim), dan Afrika (2 tim).
Bersama Roger Milla, Kamerun Menari di Piala Dunia 1990
Awalnya, Kamerun hanya dipandang sebagai tim semenjana di Piala Dunia 1990. Barangkali tak ada yang mengunggulkan Kamerun kecuali publik negara Afrika itu sendiri.
Kamerun tergabung di grup B, menempatkan Roger Milla dan kawan-kawan di posisi sulit karena harus melawan Argentina sang juara bertahan dan tim kuat Uni Soviet.
Saat Kamerun bertemu Argentina di laga perdana Piala Dunia 1990, mayoritas analis menjagokan Tim Tango. Para pemain Kamerun pun sadar betul gap antara mereka dengan Timnas Argentina.
Kiper Kamerun kala itu, Joseph-Antoine Bell mengungkapkan ia memulai laga tersebut dengan pesimistis. Dia bahkan sempat meyakini timnya akan tersingkir di fase grup tanpa mampu meraih kemenangan.
"[Kamerun] tidak memiliki peluang untuk melawan Argentina, atau bahkan tim-tim lain di Piala Dunia," kata Bell, seperti dilansir dari situs resmi FIFA.
Namun, Argentina bertekuk lutut di akhir laga setelah gagal membalas 1 gol yang dilesatkan pada menit 67' oleh Francois Omam-Biyik, striker Kamerun yang bermain di divisi bawah Liga Prancis.
Kamerun menang 1-0 dari Argentina di laga pertama Piala Dunia 1990. Laga itu dinobatkan masuk daftar 100 momen terbaik piala dunia versi FIFA.
Kemenangan Kamerun atas Argentina mengejutkan banyak orang. Banyak yang mengira Kamerun menang karena beruntung lantaran Diego Maradona dan kawan-kawan tidak bermain optimal.
Anggapan itu bisa jadi benar, tetapi kegemilangan Kamerun tidak berhenti di laga perdana. Di laga kedua fase grup, Kamerun kembali membuat kejutan dan membalikkan pesimisme Joseph-Antoine Bell.Kamerun menang 2-1 atas Rumania. Dalam laga itulah, striker gaek Kamerun, Roger Milla, menari Makossa di pojok lapangan setelah mencetak gol ke gawang Rumania.
Dua kemenangan tersebut membuat Roger Milla dan kawan-kawan melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 1990, meskipun Kamerun kalah dari Uni Soviet di laga terakhir fase grup.
Kamerun kemudian bertemu Kolombia di babak 16 besar. Bertempat di Stadion Sao Paolo, Naples, Kamerun kembali membuat kejutan usai menandaskan langkah Kolombia di Piala Dunia Italia.
Berkat 2 gol Roger Milla di babak tambahan waktu, Kamerun melaju ke babak perempat-final piala dunia untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Sayangnya, langkah ajaib Kamerun di Piala Dunia 1990 terhenti di tangan Inggris. Laga perempat final antara Kamerun vs Inggris berakhir dengan kemenangan The Three Lions.
Inggris sebenarnya nyaris tumbang kalah dalam laga tersebut, Namun, wasit memberikan penalti untuk The Three Lions di menit ke-83. Saat itu, Inggris tertinggal dari Kamerun dengan skor 2-1.
Tendangan penalti Gary Lineker menyelamatkan Inggris dari kekalahan. Ketika laga memasuki babak tambahan waktu, Gary Lineker kembali membobol gawang Kamerun dari titik putih.
Inggris, dengan susah payah akhirnya melaju ke semifinal Piala Dunia 1990 setelah mengalahkan Kamerun dengan skor akhir 3-2.
Kamerun memang pulang lebih cepat setelah kalah kalah dari Inggris. Namun, Piala Dunia 1990 akan selalu memberikan kesan mendalam buat publik Kamerun.
Roger Milla, dalam wawancara dengan FourFourTwo, memberi kesaksian betapa publik Kamerun begitu bahagia selepas Piala Dunia 1990 di Italia.
"Kala itu, kami [skuad Kamerun] melakukan arak-arakan menggunakan kendaraan militer di Kota Younde, di hadapan ribuan orang, dan hari itu sangat menyenangkan," kata Milla.
Piala Dunia 1990 merupakan kali kedua Kamerun bertanding di world cup. Setelah itu, sebanyak 6 kali Kamerun kembali lolos ke piala dunia. Namun, prestasi Roger Milla dan kawan-kawan di Italia belum pernah terulang.
Piala Dunia 1990: Duka Italia, Lara Maradona
Karena piala dunia, tahun 1990 menjadi waktu yang pelik buat Italia dan Diego Maradona, bintang Argentina yang sedang bersinar. Kala itu, Maradona tidak saja pemain dianggap sebagai terbaik di dunia, ia juga menjelma pangeran Naples usai membawa 2 gelar Serie A Italia bersama Napoli.
Bagi banyak warga Naples, Maradona adalah penyelamat kota terbesar di selatan Italia tersebut. Ketika Maradona menjadi kapten Timnas Argentina di Piala Dunia 1990, ia sudah bermain untuk Napoli selama 6 musim.
Namun, Piala Dunia 1990 membuat hubungan pemain berjuluk El Pibe de Oro tersebut dengan para penduduk Naples menjadi pelik. Hal tersebut terjadi ketika Argentina berhadapan dengan Italia di babak semifinal.
Salvatore Schillaci, top skor Piala Dunia 1990, mengenang laga tersebut sebagai sebuah kesalahan federasi sepak bola Italia. Dalam wawancaranya untuk film Becoming Champions (2018), Schillaci menyebut laga itu sebagai "ketidakberuntungan."
"Di antara banyak tempat yang lain, kami melawan Argentina di Naples, di depan para pendukung Maradona," kata Schillaci. "Kalau saja laga itu digelar di Roma, saya kira hasilnya akan berbeda."
Laga Italia vs Argentina berlangsung di Stadion Sao Paolo, Naples. Dalam laga tersebut, kejadian unik terjadi. Banyak publik Italia datang ke markas Napoli tersebut untuk mendukung Maradona, alih-alih tim nasionalnya sendiri.
Hal tersebut merupakan buntut dari pernyataan Maradona sebelum pertandingan tersebut digelar. Maradona meminta bantuan publik Naples untuk mendukungnya dalam laga melawan Italia.
Publik Naples yang sering kali dianggap udik dan terbelakang oleh warga Italia lainnya kemudian terbelah menjadi dua. Banyak di antara mereka justru memilih mendukung Maradona.
Dalam laga kontra Italia, Argentina berhasil menang lewat adu penalti. Italia kalah di depan publik sendiri, yang sebagian di antaranya justru lebih mendukung Maradona ketimbang Gli Azzurri.
Sejak saat itu, Maradona dibenci orang-orang Italia dan hal ini kemudian menjadi cikal bakal duka lara Maradona di babak selanjutnya.
Jerman Juara Piala Dunia 1990
Jerman Barat mengarungi Piala Dunia 1990 dengan optimisme di tengah situasi negaranya yang sedang tidak baik-baik saja. Kala itu, segregasi Jerman Barat-Jerman Timur kian meruncing. Protes menutut unifikasi Jerman kian menggelora di berbagai kota di Jerman Timur.
Skuad asuhan Franz Beckenbauer dihuni pemain top macam Andreas Brehme, Lothar Matthaus, Jurgen Klinsmann, dan Rudi Voller. Optimisme tinggi menghinggapi skuad Jerman kala berlaga di Piala Dunia 1990.
Benar saja, Jerman tampil dominan sejak awal mula di babak penyisihan grup. Tergabung di grup D bersama Yuglosavia, Kolombia, dan Uni Emirat Arab, Jerman Barat tampil dominan dengan hasil tak terkalahkan di semua pertandingan fase grup.
Pada babak 16 besar, Jerman Barat berhasil menang atas Belanda dengan skor 2-1. Gol Jurgen Klinsmann dan Andreas Brehme membawa Jerman Barat melaju ke babak perempat final.
Babak perempat final Piala Dunia 1990 mempertemukan Jerman Barat dengan Cekoslowakia. Pada pertandingan yang diselenggarakan di Stadion San Siro tersebut, Jerman Barat berhasil menang lewat gol semata wayang Lothar Matthaus dari titik putih.
Di semifinal, Jerman Barat kembali tak terbendung saat berhasil mengalahkan Inggris lewat drama adu penalti usai kedua kesebelasan meraih hasil imbang 1-1 hingga akhir laga. Kemenangan atas Inggris di babak semifinal membuat Jerman Barat berhak lolos ke final melawan Argentina.
Melawan Argentina membuat Jerman kian bersemangat lantaran Jerman Barat kalah dari Argentina di final Piala Dunia 1986 di Meksiko. Jerman Barat mengusung misi balas dendam pada final Piala Dunia 1990 di Italia.
Ketika laga final dihelat pada 8 Juli 1990, nasib buruk menimpa Argentina, buntut dari penyataan kontroversial Maradona yang memprovokasi publik Naples untuk mendukungnya. Sejak Argentina masuk ke lapangan, penonton yang datang ke tribun meneriaki Maradona dan membuatnya kesal.
Orang-orang Italia yang berbondong-bondong datang ke final Piala Dunia 1990 mendukung Jerman Barat. Publik Italia yang datang ke Stadion Olimpico hari itu meluapkan kemarahan mereka pada Maradona dengan teriakan dan cemoohan pada dia.
Jerman akhirnya keluar sebagai juara setelah mengalahkan Argentina dengan skor tipis 1-0. Gol yang dilesatkan Andreas Brehme dari titik putih 5 menit sebelum peluit panjang ditiup tak mampu dibalas Argentina.
Timnas Jerman Barat pun bersuka cita di Italia. Kemenangan Jerman Barat dalam Piala Dunia 1990 menjadi makin manis tatkala unifikasi Jerman terlaksana beberapa bulan setelahnya.
Hasil Piala Dunia 1990
Berikut ini merupakan hasil lengkap Piala Dunia 1990 di Italia.
1. Daftar Juara Piala Dunia 1990:
- Juara: Jerman Barat
- Runner-up: Argentina
- Juara 3: Italia
- Juara 4: Inggris
2. Peserta:
- Austria,
- Belgia,
- Cekoslowakia,
- Inggris,
- Italia,
- Belanda,
- Republik Irlandia,
- Rumania,
- Skotlandia,
- Uni Soviet,
- Spanyol,
- Swedia,
- Jerman Barat,
- Yugoslavia,
- Costa Rica,
- Amerika Serikat,
- Argentina,
- Brazil,
- Kolombia,
- Uruguay,
- Korea Selatan,
- Uni Emirat Arab,
- Mesir,
- Kamerun.
3. Top Skrop Piala Dunia 1990:
- 6 gol: Salvatore Schillaci (Italia)
- 5 gol: Tomas Skuhravy (Cekoslowakia)
- 4 gol: Roger Milla (Kamerun), Gary Lineker (Inggris), Jose Miguel "Michel" (Spanyol), Lothar Matthaus (Jerman Barat).
4. Big Match Piala Dunia 1990:
Perempat final:
30/06/1990 Argentina vs Yugoslavia 0-0 (p. 3-2)
30/06/1990 Republik Irlandia vs Italia 0-1
01/07/1990 Cekoslowakia vs Jerman Barat 1-2
01/07/2022Kamerun vs Inggris 2-3
Semifinal:
03/07/1990 Argentina vs Italia 1-1 (p. 4-3)
04/07/1990 Jerman Barat vs Inggris 1-1 (p. 4-3)
Perebutan Juara 3:
07/07/1990 Italia vs Inggris 2-1
Final:
08/07/1990 Argentina vs Jerman Barat 0-1.
Penulis: Rizal Amril Yahya
Editor: Addi M Idhom