Menuju konten utama

Khutbah Jumat Jelang Ramadhan 2024: Hikmah Perbedaan Awal Puasa

Khutbah Jumat jelang Ramadhan 2024 tentang perbedaan penetapan awal puasa sejatinya menyimpan hikmah bagi umat Islam agar saling menghormati.

Khutbah Jumat Jelang Ramadhan 2024: Hikmah Perbedaan Awal Puasa
Seorang pelajar SMP Al-Hikmah Kota Surabaya, Ahmad Firdaus As Sabil terpilih menjadi khotib dan imam shalat Jumat di Masjid Nurul Faidzin, komplek Kantor Dispendik Kota Surabaya, Jatim, Jumat (23/4/2021). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

tirto.id - Teks khutbah Jumat jelang Ramadhan 2024 pada 8 Maret mendatang akan mengangkat tema hikmah dari perbedaan awal puasa 1445 H.

Umat Islam di Indonesia berpeluang memiliki jadwal awal puasa 1445 H yang tidak sama pada tahun ini. Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan 1445 H pada 11 Maret 2024.

Berbeda dari Muhammadiyah, pemerintah dan Nahdlatul Ulama (NU) belum memutuskan kapan Ramadhan 1445 H dimulai. Jika bukan 11 Maret 2024, awal puasa Ramdhan 1445 H kemungkinan jatuh pada 12 Maret 2024.

Berikut ini contoh teks khutbah Jumat jelang Ramadhan 2024 untuk menyikapi perbedaan penetapan awal puasa.

Teks Khutbah Jumat Jelang Ramadhan 2024 tentang Awal Puasa

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Hadirin jemaah shalat Jumat yang Insya Allah senantiasa berada di bawah payungan rahmat dan hidayah Allah Swt, puja-puji syukur kita haturkan kepada Allah yang melimpahi kita dengan nikmat iman dan Islam. Semoga kita tergolong hamba-hamba-Nya yang selalu memegang teguh tali Islam sampai akhir hayat.

Dalam kesempatan di hari yang mulia ini, izinkan khatib untuk mengingatkan kepada para hadiran agar terus meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt.

Shalawat dan salam semoga selalu mengalir kepada nabi akhir zaman yang sekaligus merupakan teladan umat Islam, yakni Nabi Muhammad saw. Semoga kita semua bisa memperoleh syafaat beliau pada hari akhir kelak.

Kepada hadirin jemaah shalat Jumat yang berbahagia, sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan 1445 H/2024. Bulan yang penuh berkah dan penuh mulia. Bulan yang dirindukan kedatangannya, namun ditangisi kepergiannya.

Lewat sebuah Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriah pada 12 Januari 2024, PP Muhammadiyah telah memutuskan 1 Ramadhan 1445 H bertepatan dengan hari Senin, 11 Maret 2024.

Muhammadiyah menerapkan metode Hisab Wujudul Hilal Hakiki dalam menetapkan 1 Ramadhan 1445 H atau 2024. Kriteria mengenai perhitungan bula baru dianggap telah terpenuhi seperti terjadinya ijtimak (konjungsi) Bulan dan Matahari, ijtimak sebelum matahari terbenam, dan posisi bulan yang berada di atas ufuk saat matahari terbenam.

Berkaitan dengan hasil metode penetapan awal puasa 1445 H, Muhammadiyah menyimpulkan jika hari Senin, 11 Maret 2024 bertepatan dengan tanggal 1 Ramadhan 1445 H. Kalangan Muhammadiyah akan berpuasa selama 30 hari atau sampai 30 Ramadhan 2024, bertepatan dengan tanggal 9 April 2024.

Di sisi lain, Kemenag RI dan Nahdlatul Ulama punya metode penentuan awal Ramadhan yang berbeda. Hisab akan tetap dipakai sebagai metode, namun akan dilengkapi dengan pemantauan hilal di 134 titik wilayah Indonesia.

Hasil hisab 29 Syaban 1445 H rencananya akan dilaporkan dalam sidang isbat 1 Ramadhan 1445 H pada Minggu (10/3/2024), sebelum dicocokan dengan hasil pantauan hilal. Jika hilal belum terlihat sampai akhir hari, 1 Ramadhan 1445 H berpotensi dimulai Selasa, 12 Maret 2024.

Sementara itu, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bakal melakukan pemantauan hilal awal Ramadhan 1445 H Minggu (10/3/2024). Lembaga Falakiyah (LF) PBNU berpedoman pada kriteria baru MABIMS (Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), yaitu tinggi bulan minimal 3 derajat dan sudut elongasi geosentris minimal 6,4 derajat.

Oleh karena itu, para hadirin jemaah Jumat sekalian, diprediksi akan ada perbedaan sehari mengenai jadwal Ramadhan 1445 H antara Muhammadiyah dengan Kemenag RI serta NU.

Walaupun begitu, perbedaan mengenai penentuan awal Ramadhan 1445 H sejatinya bukan sebuah masalah besar. Perbedaan ini seharusnya tak mengurangi ukhuwah atau persaudaraan antar sesama.

Bahkan, adanya perbedaan justru dapat menjadi bahan pembelajaran umat Islam untuk saling menghormati dan menoleransi pendapat yang berbeda.

Pada dasarnya, ketulusan hati dan jiwa dapat teruji saat kita menemui orang atau kelompok dengan pandangan yang berbeda, meski tak bisa dimungkiri jika kesepahaman akan lebih mudah terjadi antar sesama golongan.

Berpuasa selama 29 hari atau 30 hari sebaiknya tidak sekadar melatih diri menahan rasa lapar atau haus. Lebih dari itu, penting menjadikan momen ini sebagai kesempatan dalam mengurangi ego serta sifat benar sendiri. Kebijaksanaan dan sikap arif seharusnya dikedepankan oleh semua kalangan, demi menyambut bulan suci Ramadhan 1445 H.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فيِ القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنيِ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآياَتِ وَالذِّكْرِ الحَكِيْمِ وَتَقَبَّلْ مِنيِّ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ َإِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْليِ هذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ ليِ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ وَالمُؤْمِنِيْنَ وَالمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah Kedua

الْحَمْدُ لِلهِ الَّذِيْ بِنِعْمَتِهِ تَتِمُّ الصَّالِحَاتُ، وَبِفَضْلِهِ تَتَنَزَّلُ الْخَيْرَاتُ وَالْبَرَكَاتُ، وَبِتَوْفِيْقِهِ تَتَحَقَّقُ الْمَقَاصِدُ وَالْغَايَاتُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَانَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا آيُّهَا الحَاضِرُوْنَ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى. أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. بسم الله الرحمن الرحيم. إنَّ اللهَ وملائكتَهُ يصلُّونَ على النبِيِّ يَا أيُّهَا الذينَ ءامَنوا صَلُّوا عليهِ وسَلّموا تَسْليمًا اللّـهُمَّ صَلّ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا صلّيتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيم وبارِكْ على سيّدِنا محمَّدٍ وعلى ءالِ سيّدِنا محمَّدٍ كمَا بارَكْتَ على سيّدِنا إبراهيمَ وعلى ءالِ سيّدِنا إبراهيمَ إنّكَ حميدٌ مجيدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ اغْفِرْلَنَا ذُنُوْبَنَا وَ ذُنُوْبَ وَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا

Puji syukur kami haturkan kepada Engkau, Allah Swt., yang sudah memberi kekuatan kepada kami sehingga dapat kembali menyongsong bulan Ramadhan. Semoga kami menjadi bagian orang-orang yang mampu khusyuk dalam menjalankan ibadah di bulan suci ini.

Ya Allah, Ya Rabb, semoga kami selalu menjadi hamba-hamba-Mu yang bersyukur.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِينَ سَبَقُونَا بِالْإِيمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِي قُلُوبِنَا غِلّاً لِّلَّذِينَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنفُسَنَا وَإِن لَّمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ . عباد الله، ان الله يأمر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربي وينهي عن الفحشاء والمنكر والبغي لعلكم تذكرون فاذكروا الله العظيم يذكركم واسألوه من فضله يعطكم ولذكر الله اكبر

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2024 atau tulisan lainnya dari Ahmad Yasin

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ahmad Yasin
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Fitra Firdaus