Menuju konten utama

Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal: Hikmah Perayaan Maulid Nabi

Contoh teks khutbah Jumat bulan Rabiul Awal salah satunya dapat membahas hikmah perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Berikut selengkapnya.

Khutbah Jumat Bulan Rabiul Awal: Hikmah Perayaan Maulid Nabi
Seorang pelajar SMP Al-Hikmah Kota Surabaya, Ahmad Firdaus As Sabil terpilih menjadi khotib dan imam shalat Jumat di Masjid Nurul Faidzin, komplek Kantor Dispendik Kota Surabaya, Jatim, Jumat (23/4/2021). (FOTO ANTARA/HO-Humas Pemkot Surabaya)

tirto.id - Khutbah Jumat bulan Rabiul Awal salah satunya dapat membahas hikmah perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw. Terdapat banyak hikmat dari perayaan tersebut, salah satunya adalah meneladani akhlak mulia Rasulullah Saw.

Sebagaimana disebutkan banyak di masyarakat, tugas Nabi Muhammad Saw. adalah memperbaiki akhlak. Tidak hanya itu, beliau bahkan mencontohkan dalam kehidupan sehari-hari perilaku dan sifat-sifat yang terpuji.

Umat Islam kendati hanya sedikit, seyogyanya dapat mencontoh sifat Rasulullah Saw, salah satunya adalah menjadi insan yang pemaaf.

Khutbah Jumat tentang Hikmah Perayaan Maulid Nabi

Bismillaahirrahmaanirrahiim..

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَبِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى أُمُوْرِ الدُّنْيَا وَالدِّيْنِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَالتَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلىَ يَوْمِ الدِّيْنِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله وَحْدَه لَاشَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ اْلمُبِيْن. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَـمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صادِقُ الْوَعْدِ اْلأَمِيْن. أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ. اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Segala puji hanya pada Allah Swt., Zat yang melimpahkan rahmat, taufik, serta inayahNya kepada kita semua. Selawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad Saw.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Khatib menghimbau kepada seluruh jemaah untuk senantiasa bertakwa kepada Allah Swt. Sebab orang-orang yang mulia adalah mereka yang beriman dan senantiasa bertakwa dengan menjalankan perintah serta menjauhi segala larangan Allah Swt.

Dalam kesempatan ini, khatib akan menyampaikan khotbah tentang hikmah perayaan Maulid Nabi Muhammad Saw.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Umat Islam telah menginjak bulan Rabiul Awal 1445 Hijriah sejak 17 September 2023. Bagi umat Islam, Rabiul Awal termasuk bulan mulai karena waktu tersebut Rasulullah Saw. dilahirkan.

Berdasarkan pendapat yang paling masyhur, Nabi Muhammad Saw. dilahirkan pada Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah di Makkah, Arab Saudi dari pasangan suami-istri, Abdullah bin Abdul Muthalib dan Siti Aminah bin Wahb. Kelahiran Rasulullah Saw. disambut baik, salah satunya oleh Abu Lahab, seseorang akan memusuhi dakwah Islam dengan keras di kemudian hari. Bahkan, saking kerasnya menolak Islam, nama Abu Lahab diabadikan dalam Surah Al-Lahab sebagai berikut:

تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ

مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ

سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ

وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ

فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ

Arab Latinnya:

Tabbat yadā abī lahabiw wa tabb(a). Mā agnā ‘anhu māluhū wa mā kasab(a). Sayaṣlā nāran żāta lahab(in). Wamra'atuh(ū), ḥammālatal-ḥaṭab(i). Fī jīdihā ḥablum mim masad(in).

Artinya:

"Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak [neraka], [begitu pula] istrinya, pembawa kayu bakar [penyebar fitnah]. Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal," (QS. Al-Lahab [111]: 1-5).

Kendati menolak dakwah keponakannya, Abu Lahab pernah begitu bahagia yakni ketika kelahiran Nabi Muhammad Saw. Diceritakan Tsuwaibah sebagai salah satu budak menyampaikan kabar kelahiran Muhammad kepada Abu Lahab. Kemudian karena bahagia, Abu Lahab berkata kepada Tsuwaibah sebagai berikut:

Wahai Tsuwaibah, sebagai tanda syukurku atas kelahiran keponakanku, anak dari saudara laki-lakiku Abdullah, maka dengan ini kamu adalah lelaki merdeka mulai hari ini”.

Melalui kejadian di atas, diceritakan bahwa Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa di alam kubur setiap hari Senin karena bahagia atas kelahiran Rasulullah Saw. Hal tersebut termuat dalam kitab Fathul Bari karangan Imam Ibnu Hajar sebagai berikut:

أَنَّ الْعَبَّاسَ قَالَ لَمَّا مَاتَ أَبُو لَهَبٍ رَأَيْتُهُ فِي مَنَامِي بَعْدَ حَوْلٍ فِي شَرِّ حَالٍ فَقَالَ مَا لَقِيتُ بَعْدَكُمْ رَاحَةً إِلَّا أَنَّ الْعَذَابَ يُخَفَّفُ عَنِّي كُلَّ يَوْمِ اثْنَيْنِ قَالَ وَذَلِكَ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وُلِدَ يَوْمَ الِاثْنَيْنِ وَكَانَتْ ثُوَيْبَةُ بَشَّرَتْ أَبَا لَهَبٍ بِمَوْلِدِهِ فَأَعْتَقَهَا

Artinya:

"Bahwa Ibnu Abbas berkata, ketika Abu Lahab mati, setahun kemudian aku melihatnya dalam mimpi dalam kondisi yang buruk. Ia berkata: aku setelah meninggalkan kalian tidak pernah merasakan jeda istirahat dari siksa, melainkan azab diringankan setiap hari Senin. Abu Lahab menjelaskan: Itu karena saat Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dilahirkan pada hari Senin, waktu ia diberi kabar oleh Tsuwaibah atas kelahirannya, maka Abu Lahab membebaskannya [Tsuwaibah]".

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Peristiwa Abu Lahab menjadi salah satu contoh bahwa kelahiran Nabi Muhammad Saw. dapat diperingati dengan suka cita melalui berbagai hal yang tidak melanggar syariat Islam. Di sisi lain, perayaan Maulid Nabi mengandung banyak hikmah salah satunya adalah meneladani akhlak mulia Rasulullah Saw.

Di dalam diri Rasulullah Saw. terdapat banyak akhlakul karimah yang patut dicontoh kaum muslim untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Allah Swt. berfirman dalam Surah At-Taubah ayat 128 sebagai berikut:

لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ

Arab Latinnya:

Laqad jā'akum rasūlum min anfusikum ‘azīzun ‘alaihi mā ‘anittum ḥarīṣun ‘alaikum bil-mu'minīna ra'ūfur raḥīm(un).

Artinya:

"Sungguh, benar-benar telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri. Berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, sangat menginginkan [keimanan dan keselamatan] bagimu, dan [bersikap] penyantun dan penyayang terhadap orang-orang mukmin," (QS. At-Taubah [9]: 128).

Ayat di atas menjelaskan bahwa Rasulullah Saw. begitu sedih akan penderitaan yang kita alami. Oleh sebab itu, kita sebagai muslim juga harus bisa mencontoh untuk menyayangi baik sesama umat Islam maupun bertoleransi kepada pihak yang berbeda keyakinan.

Untuk mencontoh akhlak mulia Rasulullah Saw. setidaknya terdapat 3 hal yang harus dilakukan. Allah Swt. berfirman dalam Surah Al-A'raf ayat 199 sebagai berikut:

خُذِ الْعَفْوَ وَأْمُرْ بِالْعُرْفِ وَاَعْرِضْ عَنِ الْجٰهِلِيْنَ

Arab Latinnya:

Khużil-‘afwa wa'mur bil-‘urfi wa a‘riḍ ‘anil-jāhilīn(a).

Artinya:

"Jadilah pemaaf, perintahlah [orang-orang] pada yang makruf, dan berpalinglah dari orang-orang bodoh, (QS. Al-A'raf [7]: 199).

Sebagaimana dijelaskan ayat di atas, Rasulullah Saw. mencontohkan sekurang-kurangnya tiga sifat yang baik yakni menjadi pemaaf, menyerukan kebaikan, dan meninggalkan orang-orang yang jahil atau bodoh.

Hadirin kaum muslimin, jemaah Jumat rahimakumullah,

Demikianlah khotbah seputar hikmah perayaan Maulid Nabi. Semoga apa yang telah disampaikan memberikan kebermanfaatan bagi khatib maupun jemaah sekalian. Terlebih lagi, Allah Swt. menjadi rida atas segala amalan yang kita perbuat. Aamiin allahumma aamiin.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ بِاْلُقْرءَانِ اْلعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ اْلغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ لِلهِ حَمْدًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لَااِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَحَبِيْبُهُ وَخَلِيْلُهَُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ أَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ كَانَ لَهُمْ مِنَ التَّابِعِيْنَ، صَلَاةً دَائِمَةً بِدَوَامِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ: فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَذَرُوْا الْفَوَاحِشَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ. وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ بِنَفْسِهِ. وَثَنَى بِمَلَائِكَةِ الْمُسَبِّحَةِ بِقُدْسِهِ.

إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ، يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. وَصَلَّى الله عَلَى سَيِّدَنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْاَمْوَاتْ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ وَيَا قَاضِيَ الْحَاجَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

ْلِمِيْنَ عَامَةً، اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، اِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَاِيْتَاءِ ذِيْ الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرُكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ

Baca juga artikel terkait KHUTBAH JUMAT atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani