Menuju konten utama
Kesehatan Perempuan

Ketuban Pecah Dini: Apa Gejala dan Cara Mengatasinya?

Berikut ini informasi tentang ketuban pecah dini, apa saja gejala dan bagaimana cara mengatasinya?

Ketuban Pecah Dini: Apa Gejala dan Cara Mengatasinya?
Ilustrasi Ibu hamil. foto/Isotkcphoto

tirto.id - Cairan ketuban adalah zat seperti air yang mengelilingi janin di dalam rahim Anda. Selama proses kehamilan, janin yang berada dalam rahim itu akan tumbuh di dalam kantung ketuban itu.

Cairan dalam kantung ketuban, menurut Cleveland Clinic, mengandung nutrisi, hormon, antibodi, dan cairan lain untuk membantu menjaga janin tetap sehat dan terlindungi.

Kantung ketuban itu akan terbentuk sekitar 12 hari setelah kehamilan, dan ketika ketuban pecah, maka itu artinya Anda sudah siap untuk melakukan persalinan.

Manfaat Air Ketuban

Air ketuban tentu saja memiliki fungsi dan manfaat untuk janin yang sedang dikandung, berikut adalah beberapa manfaat dari cairan ketuban, seperti dilansir dari Medical News Today:

  • Melindungi janin dari tekanan luar dan bertindak sebagai peredam kejut;
  • Mengontrol suhu agar bayi tetap hangat dan mempertahankan suhu normal;
  • Mencegah infeksi karena cairan ketuban mengandung antibodi;
  • Mengembangkan sistem paru-paru dan pencernaan karena dengan menelan cairan ketuban, bayi berlatih menggunakan otot-ototnya;
  • Mengembangkan otot dan tulang karena saat bayi mengapung di dalam kantung ketuban bayi akan memiliki kebebasan untuk bergerak, memberikan kesempatan pada otot dan tulang untuk berkembang dengan baik;
  • Menjadi pelumas karena dapat mencegah bagian tubuh seperti jari tangan dan kaki tumbuh bersama;
  • Menopang tali pusar dan mencegah tali pusat terkompresi, karena tali pusar ini berfungsi mengangkut makanan dan oksigen dari plasenta ke janin yang sedang tumbuh.

Pengertian Ketuban Pecah Dini

Biasanya, tingkat cairan ketuban paling tinggi berada di usia kehamilan 36 minggu, berukuran sekitar 1 liter. Tingkat ini lalu menurun saat waktu kelahiran semakin dekat.

Saat air ketuban pecah, kantung ketuban robek. Cairan ketuban yang terkandung di dalam kantung kemudian mulai bocor melalui serviks dan vagina.

Air ketuban biasanya pecah menjelang akhir tahap pertama persalinan, sementara ketuban pecah dini atau premature rupture of membranes (PROM) adalah saat kantung ketuban Anda bocor atau pecah sebelum 37 minggu di usia kehamilan.

Kondisi ini hanya dialami oleh sekitar 15% hingga 20% perempuan.

Jika mengalami ketuban pecah dini, maka Anda harus menanggapi hal ini dengan serius, karena menurut data, PROM dapat memengaruhi sekitar 2 dari 100 kehamilan.

Ketuban pecah dini ini biasa terjadi saat kehamilan berusia 37 minggu, atau ketika fase kehamilan sudah selesai.

Namun, PROM juga bisa terjadi ketika persalinan tidak segera dilakukan, dalam waktu 6 jam setelah ketuban pecah.

Gejala Ketuban Pecah Dini

Berikut adalah beberapa gejala ketuban pecah dini, seperti dilansir dari laman Parents:

1. Anda akan merasakan semburan cairan ketuban, atau hanya beberapa tetesan yang keluar secara lambat

Jumlahnya tergantung pada robekan ketuban itu. Jika kantung ketuban pecah di bawah kepala bayi, maka cairan akan keluar dengan deras.

Namun jika pecahnya terjadi lebih tinggi di dalam rahim, maka alirannya tidak terlalu deras.

2. Cairan yang keluar biasanya berwarna bening dan tidak berbau

Secara umum, cairan ketuban tidak berbau, meski beberapa orang mendeteksi bau manis seperti air mani atau klorin. Warnanya juga biasanya bening atau agak merah muda dengan bercak darah.

4. Anda akan merasakan tekanan tanpa rasa sakit

Beberapa orang akan merasakan tekanan saat ketuban pecah. Yang lain hanya akan mendengar suara letupan diikuti dengan kebocoran, tanpa rasa sakit.

5. Air ketuban pecah terasa seperti urine bocor

Jika ini pengalaman pertama, maka mungkin Anda akan sulit membedakan antara air ketuban dengan urine.

Untuk membedakannya, bisa dilihat dari warna dan baunya, yaitu urine memiliki warna kekuningan dan berbau seperti amonia, sedangkan cairan ketuban biasanya tidak berbau.

6. Cairan ketuban tidak lengket dan kental

Cairan ketuban biasanya sangat encer dan tidak lengket.

Cara Mengatasi Ketuban Pecah, Salah Satunya Pecah Dini

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan, jika merasa ketuban Anda pecah:

1. Jika air ketuban Anda pecah sebelum 37 minggu.

Jika ketuban Anda pecah dini (PROM), maka, dokter biasanya akan menunda persalinan agar bayi memiliki lebih banyak waktu untuk berkembang.

2. Cairan ketuban Anda berbau busuk, terlihat kehijauan atau kecoklatan, atau mengandung banyak darah

Jika air ketuban Anda seperti kategori di atas, maka ini mengindikasikan gawat janin, atau bayi telah mengeluarkan mekonium (buang air besar pertama).

3. Kontraksi belum dimulai dalam 24 jam setelah ketuban pecah

Jika ketuban Anda pecah tetapi persalinan tidak dimulai atau gagal berkembang, dokter biasanya akan memberi Anda antibiotik intravena (IV) untuk mencegah infeksi atau merekomendasikan induksi dengan Pitocin.

Baca juga artikel terkait CARA atau tulisan lainnya dari Lucia Dianawuri

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Lucia Dianawuri
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno