tirto.id - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menegaskan dirinya berkomitmen untuk memutus perkara sengketa perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) secara independen dan tidak terpengaruh apa pun. Ia menjamin persidangan akan tetap adil meski kini berstatus sebagai adik ipar Presiden Joko Widodo.
"Masa saya harus mengorbankan integritas saya, saya harus melangar atau melangkahi sumpah saya sejak awal?" kata Anwar usai pelantikan sebagai Ketua MK di kantornya, Jakarta, Senin (20/3/2023).
"Saya ulang lagi, kami bersembilan termasuk saya, kami tidak tunduk dan tidak takut pada siapa pun," tegasnya.
Anwar menegaskan bahwa mereka hanya tunduk pada konstitusi dan Tuhan Yang Maha Esa. Ia lantas mengutip cerita Nabi Muhammad SAW tentang tangan anak yang dipotong bila mencuri.
Ia juga mengingatkan bahwa para hakim konstitusi mengambil putusan secara kolektif kolegial. Meski mengaku kerap beda pendapat dengan hakim lain, tetapi tetap harus memutus secara kelembagaan.
"Jadi bukan karena beda pendapat dalam memutus sesuatu lalu membuat jarak. Kan enggak. Jadi sama-sama mencari kebenaran, menegakkan hukum dan keadilan sesuai amanat konstitusi," tutur Anwar.
"Jadi tidak ada karena hubungan kekeluargaan lalu mengorbankan amanah kalau sama saya Islam mengorbankan amanah Allah SWT, mengorbankan amanah UUD," ucapnya.
Sebagai catatan, Anwar Usman menikah dengan dengan Idayati, adik Presiden Jokowi. Pernikahan dilakukan pada Kamis 26 Mei 2022 lalu.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Fahreza Rizky