tirto.id - Ketua Pengurus Daerah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Bengkulu Yusniar meninggal dunia karena COVID-19. Ia meninggal saat dirawat di rumah sakit rujukan Corona di kota tersebut.
"Selain terpapar COVID-19, dia juga memiliki penyakit penyerta," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu Herwan Antoni di Bengkulu, Sabtu (26/9/2020) dikutip dari Antara. Tidak disebukan apa penyakit penyerta Yusniar.
Penyakit penyerta adalah penyakit yang sudah diderita pasien sebelum terpapar Corona. Penyakit ini memperparah keadaan.
Jenazah Yusniar telah dimakamkan pada Sabtu pagi di Desa Kepahiang, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu. "Proses pemakaman sesuai dengan protokol kesehatan penanganan (jenazah pasien) COVID-19," katanya.
Selama pandemi Yusniar aktif melakukan berbagai upaya penanganan, misalnya membagikan alat-alat kesehatan, lapor Detik.
Kematian tenaga kesehatan seperti Yusniar terus terjadi. Jumlah pastinya belum jelas, tapi mencapai ratusan. Sementara yang terinfeksi ribuan.
Fasilitas kesehatan adalah klaster terbesar penularan Corona. Angkanya mencapai 24.640. Statistik ini membuat asosiasi terus mendesak pemerintah memperbaiki perlindungan bagi para tenaga kesehatan.
Di Bengkulu sendiri jumlah kasus positif mencapai 590 per Jumat kemarin. 360 orang (61 persen) sudah dinyatakan sembuh, 33 orang (5,5 persen) meninggal dunia, dan sisanya masih dalam perawatan atau karantina.
Editor: Rio Apinino