tirto.id - Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI) Ahmad Shobri Lubis terpaksa kembali ke Jakarta setelah tiba di Bandara Internasional Supadio Kubu Raya, Kecamatan Sungai Raya, Kalimantan Barat, Jumat malam (5/5).
Berdasarkan informasi yang dihimpun redaksti Tirto, Shobri tiba di bandara Kabupaten Kubu Raya itu dengan menumpang pesawat Lion Air JT-716. Shobri bersama Hidayat Qualandri Batangtaris dan sejumlah rombongan FPI datang ke Kalimantan Barat untuk memberikan ceramah.
Tidak lama setelah tiba, sejumlah massa mendesak rombongan FPI itu untuk meninggalkan Kalimantan Barat. Tidak sampai satu jam, rombongan FPI langsung meninggalkan provinsi yang mayoritas penduduknya beretnik Dayak dan Melayu itu.
Dihubungi Tirto pada Sabtu pagi, juru bicara FPI Slamet Maarif membenarkan kejadian tersebut. Slamet mengatakan, rencana kedatangan Shobri di Kalimantan Barat guna memberikan ceramah pada perayaan Isra Mikraj di Mempawah, sekira dua jam dengan kendaraan dari Bandara Supadio. Rombongan Shobri juga datang buat acara pelantikan DPC FPI Mempawah. Namun, saat rombongan Shobri mendarat, mereka sudah dicegat aparat berwajib.
"Setiba di bandara diadang oleh anggota Polri dan TNI dan menyarankan untuk kembali ke Jakarta dengan alasan keamanan," ujar Slamet kepada Tirto, Sabtu (6/5).
Slamet bercerita, "ada pihak tertentu" yang menolak kehadiran FPI tersebut. Karena itu, supaya tidak terjadi kericuhan, polisi dan TNI langsung menyarankan rombongan DPP FPI tidak melanjutkan kegiatan di Kalimantan Barat.
Ia mengatakan, Sobri sempat berdialog dengan polisi dan TNI saat tiba di bandara. Akhirnya, Sobri dan rombongan batal melakukan kegiatan dan langsung terbang kembali ke Jakarta dengan pesawat yang disediakan oleh aparat keamanan.
Slamet mengklaim, ribuan umat Islam menanti kehadiran ustaz Shobri dan menuding "sekelompok pihak" menggunakan aparat berwajib untuk menghalangi kegiatan tersebut.
Saat dikonfirmasi, Kabid Humas Polda Kalimantan Barat AKBP Sugeng Hadi Sutrisno malah meminta media untuk tidak memberitakan tentang pembatalan kedatangan Ketua FPI itu.
"Mohon jangan dipublikasikan. Karena bisa jadi provokasi dan viral. Karena kalau jadi viral, akan menjadi konflik horizontal. Mohon semua media memahami," ujar Sugeng saat dikonfirmasi soal pengusiran Shobri Lubis kepada Tirto, Sabtu (6/5).
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Alexander Haryanto & Agung DH