tirto.id - Tenis meja secara sederhana bisa digambarkan sebagai permainan tenis yang menggunakan meja sebagai lapangan, yang juga dibatasi oleh jaring (net). Tenis meja menggunakan bola kecil yang terbuat dari celluloid, serta pemukul yang disebut bet. Demi memenangkan laga, sebaiknya pemain tenis meja mengetahui pola dasar penyerangan maupun bertahan.
Menurut Larry Hodges (2007: 25), olahraga tenis meja adalah permainan dengan menggunakan fasilitas meja dan perlengkapannya, serta raket dan bola sebagai alatnya.
Cara memainkan tenis meja adalah memantulkan bola yang dipukul menggunakan bet, diawali dengan pukulan pembuka (service). Pukulan pembuka harus bisa menyeberangkan bola lewat net masuk ke wilayah lawah. Lalu mengembalikan bola ke daerah lawan, usai bola memantul di daerah permainan sendiri.
Dikutip dari modul berjudul Tenis Meja oleh IKIP Malang, poin yang dapat menentukan pemenang dalam permainan tenis meja adalah jika pemain yang membuka (server) dan pemain yang menerima (receiver), dapat mengembalikan bola ke bidang permainan lawan.
Poin juga dapat diperoleh apabila tangan bebas seorang pemain tidak menekan/memegang bidang permainan sewaktu hendak memukul bola yang sedang dalam permainan aktif.
Pemain dianggap gagal mendapatkan poin apabila bola yang dipukul tak mampu menyeberang masuk ke wilayah lawan, menyentuh badan kecuali alat permainan (bat), dan gagal masuk atau tidak mengenai area lawan. Pemain juga gagal mendapat poin jika melakukan pukulan volly, atau memukul bola sebelum memantul di permainan sendiri.
Pola Penyerangan dalam Tenis Meja
Pemain tenis meja harus menguasai dan memiliki taktik untuk menyerang lawan. Hal itu dilakukan dengan cara melepaskan pukulan bola yang cepat dan akurat menuju bidang meja lawan.
Pukulan yang cepat dan akurat diharapkan dapat menembus pertahanan lawan. Oleh karena itu, pemain tenis meja sebaiknya memiliki inisiatif untuk melakukan serangan gencar.
Pola penyerangan dilakukan dengan berbagai pukulan yang cepat, kuat, dan tepat. Taktik yang biasa digunakan pemain tenis meja pada dasarnya menggunakan forehand dan backhand, dengan melepaskan pukulan bola spin atau memutar.
Dikutip dari buku paket PJOK Kelas XII oleh Kemendikbud, berikut beberapa faktor yang sebaiknya diketahui untuk memaksimalkan pola penyerangan dalam tenis meja:
1. Mengetahui Kelemahan Lawan
Saat bermain tenis meja pemain sebaiknya mengetahui kelemahan lawan. Kelemahan lawan dapat terungkap saat kita tengah bermain. Apabila kita sudah tahu dan mengenal lawan sebelumnya, gunakanlah kelemahan tersebut untuk mengalahkannya.
2. Konsisten
Salah satu strategi dan taktik dalam permainan tenis meja adalah menjaga bola selalu dalam permainan lebih lama dari lawan. Usahakan konsisten dalam melepaskan pukulan, dan pemain bisa menghadapkan kemenangan poin secara default atau ketika lawan melakukan kesalahan sendiri atau unforced error. Konsistensi bisa diperoleh lewat latihan rutin.
3. Variasi Serangan, Kecepatan, Spin dan Arah
Variasi pukulan juga perlu dilakukan dalam pola penyerangan di permainan tenis meja. Serangan yang cenderung monoton kemungkinan besar bakal mudah diantisipasi oleh lawan, dan justru berujung dengan pihak lawan yang lantas dapat berbalik mengendalikan permainan. Usahakan variatif dalam kecepatan pukulan, spin, dan arah bidikan.
Penulis: Risa Fajar Kusuma
Editor: Oryza Aditama