tirto.id - Tenis meja merupakan olahraga yang bisa dimainkan secara perseorangan dan berpasangan 2 orang. Permainan yang berasal dari Inggris ini populer dan menarik minat berbagai kalangan karena tidak memerlukan area yang luas.
Mengutip situs Team USA, permainan tenis meja dilakukan di atas meja persegi panjang dengan ukuran panjang 2,7 meter dan lebar 1,52 meter. Permukaan meja mesti datar. Jarak permukaan meja dengan lantai sekitar 76 cm.
Alat lain yang perlu disiapkan dalam tenis meja adalah bet (raket tenis meja), net setinggi 15 cm, dan sebuah bola berdiameter sekira 40 mm dari bahan seluloid.
Pemenang tenis meja ditentukan berdasarkan poin dan permainan dilakukan dalam beberapa babak. Pemain yang pertama kali memperoleh 11 poin dinyatakan sebagai pemenang di setiap babaknya. Setiap pemain berhak atas satu poin bila menang permainan, baik dari umpan servis sendiri ataupun lawan.
Jika terjadi kesamaan skor di angka 10-10, pemain harus dapat unggul 2 poin agar dinyatakan sebagai pemenang babak. Pada saat kompetisi, jumlah babak bisa 5-7 putaran. Pemenang adalah yang mendapatkan kemenangan dalam 3 atau 4 babak.
Sementara itu, pada saat melakukan servis, pemain mesti berada di belakang permukaan meja. Servis dilakukan melalui lemparan bola lurus ke atas yang yang sebelumnya dilempar ke atas dengan telapak tangan rata. Tinggi lemparan bola ke atas itu minimal 16 cm.
Saat memukul bola servis, posisi bola harus tampak jelas. Apabila servis mengenai net, ia harus diulang tanpa ada batasan pengulangan ataupun konsekuensi pengurangan/penambahan poin.
Teknik Gerak Kaki (Footwork) dalam Tenis Meja
Tenis meja termasuk permainan yang menuntut kecepatan tinggi. Pergerakan kaki mesti sesuai dengan dinamika bola dan pukulannya. Karena itu, pemain sebaiknya terbiasa dengan gerak kaki ini agar bisa beradaptasi dengan perubahan pergerakan selama permainan dilakukan.
Teknik gerak kaki dalam tenis meja perlu dilatih demi meningkatkan kelincahan gerakan tubuh ketika menghadapi beragam situasi dalam permainan. Gerak kaki terutama diperlukan untuk memukul bola secara efektif dan efisien.
Istilah untuk gerakan kaki dalam tenis meja adalah Footwork. Bentuk gerakan kaki dalam tenis meja bisa berupa melangkahkan kaki hingga melompat untuk memukul bola.
Dilihat dari arah gerakannya, gerak kaki tenis meja dibagi menjadi gerak ke depan, gerak ke belakang, ke kiri, dan ke kanan. Namun, penerapannya di praktik permainan bisa lebih bervariasi. Pemain bisa pula melakukan gerakan kaki menyerong atau memutar di sekeliling poros.
Footwork dalam tenis meja turut dipengaruhi posisi siap. Posisi ini merupakan sikap awal ketika akan melakukan pukulan yang memerlukan gerak kaki. Posisi awal dipengaruhi tipe atau karakter pemain.
Secara umum, teknik gerak kaki dalam permainan tenis meja terbagi menjadi dua kategori, footwork ke kiri - ke kanan dan footwork ke depan. Mengutip bukuTenis Meja (1994) terbitan IKIP Malang, tata cara melakukan 2 jenis footwork tersebut adalah sebagai berikut.
1. Footwork ke kiri - ke kanan
Cara melakukannya, pada saat posisi siap untuk memukul bola yang mengarah ke sebelah kanan tubuh, dilakukan gerak kaki kanan melangkah ke samping kanan sehingga memperbesar jarak di antara dua kaki. Lalu, dilanjutkan dengan menarik kaki kiri. Gerakan ini dilakukan dengan satu langkah.
Sementara itu, saat menjangkau bola di sebelah kanan tubuh dapat dilakukan dengan melakukan dua kali gerakan melangkahkan kaki ke kanan. Atau, bisa pula dengan melangkahkan kaki kiri ke sebelah kanan tubuh, serta diikuti oleh langkah kaki kanan. Apabila bola mengarah ke sebelah kiri tubuh, gerak kaki tinggal dibalik saja.
2. Footwork ke depan
Gerak kaki menuju ke depan (footwork ke depan) umumnya untuk menjangkau bola yang jatuh di dekat net. Cara bergeraknya dengan salah satu dari dua langkah berikut ini.
Pertama, melangkahkan kaki kanan ke depan dengan meletakkan berat badan di antara kedua kaki. Lalu, badan diusahakan merendah dengan agak menekuk sendi kaki.
Kedua, melangkahkan satu kaki terjauh dari bola, lalu diikuti kaki satunya dengan tetap mempertahankan berat badan di antara dua kaki.
Tujuan meletakkan berat badan di antara dua kaki yaitu untuk menjaga keseimbangan. Hal tersebut memudahkan tubuh kembali ke posisi siap setelah melakukan pukulan atau melangkah mundur.
Koordinasi antara footwork dengan pelaksanaan pukulan diperlukan dalam menjaga keseimbangan tubuh. Hal ini juga penting untuk kontinuitas gerakan selanjutnya.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Addi M Idhom