tirto.id - Kedekatan antara orang tua dengan anaknya sangatlah penting. Sebab, hal tersebut akan berpengaruh pada tumbuh kembang anak.
Dikutip dari laman Antara, seorang Psikolog anak Vera Itabiliana Hadiwidjojo menjelaskan bahwa kerekatan (bonding) adalah hubungan emosional antara orang tua dan anak, yaitu ketika satu sama lain membutuhkan kontak yang konsisten dan merasa cemas atau tidak nyaman apabila terpisah.
Kerekatan itu sebaiknya dilakukan dengan intens pada saat anak berusia 0 hingga 2 tahun, sekaligus untuk melihat bagaimana sikap anak tersebut kepada lingkungannya.
Namun, pada sebagian orang tua, membangun bonding dengan anak bukanlah perkara yang mudah. Misalnya saja bagi mereka yang terpaksa harus berpisah dengan anaknya lantaran pekerjaan.
Sehingga tentu dibutuhkan tips atau cara khusus untuk menjaga atau membantu kedekatan dengan anak. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua untuk membangun kedekatan atau bonding dengan anaknya.
Tips menjalin kedekatan dengan anak
1. Perhatikan hubungan Anda dan pasangan terlebih dahulu
Sebelum memulai untuk membangun bonding atau kedekatan secara emosional dengan anak, Anda terlebih dahulu harus memperhatikan hubungan atau relasi dengan pasangan Anda.
Sebab, jika relasi Anda dan pasangan baik, maka akan lebih mudah untuk membangun bonding atau kedekatan dengan anak lantaran sudah ada support system yang terjalin baik dengan pasangan Anda.
2. Lakukan makan malam bersama secara rutin
Dilansir dari laman Reader's Digest, makan malam merupakan satu waktu untuk keluarga dapat berkumpul di satu tempat secara bersamaan usai melakukan aktivitas harian.
Makan malam juga bisa menjadi waktu untuk berbagi cerita tentang aktivitas Anda dan anak-anak selama satu hari sekaligus bisa membicarakan soal rencana akhir pekan sambil menikmati kebersamaan satu sama lain.
Menurut penelitian, anak-anak atau remaja yang rutin makan bersama keluarga, setidaknya sekali seminggu memberikan efek positif pada anak, seperti cenderung tidak merokok dan menggunakan narkoba.
3. Coba bangun komunikasi yang mendalam
Dilansir dari laman Siap Nikah milik BKKBN, anak butuh suatu keteraturan dan kejelasan. Sebenarnya komunikasi rutin tidak hanya untuk update kabar seperti menanyakan “sudah makan belum atau posisi di mana”, tetapi juga harus terjadi bonding.
Caranya, coba buatlah momen lucu dan ramah, seperti dengan menggunakan video call yang sifatnya interaktif saat Anda dan anak sedang tidak berdekatan atau ketika di sela waktu Anda istirahat bekerja.
4. Bagikan perasaan Anda
Berbagi cerita pada anak tentang apa yang Anda rasakan juga bisa menjadi salah satu cara untuk membangun kedekatan dengan anak.
Anda bisa bercerita tentang apa yang Anda rasakan selama satu hari berpisah dengan anak lantaran pekerjaan yang harus Anda selesaikan.
Ceritakan juga bahwa Anda terkadang capek, marah, tidak nyaman karena kondisi tertentu. Sebab pada dasarnya orang tua juga manusia biasa yang tak selalu kuat menghadapi semua masalah yang ada.
Jika Anda melakukan hal tersebut, ini bisa membuat anak Anda tidak hanya akan merasakan lebih dekat dengan Anda, tetapi mungkin ia juga akan mulai terbuka dan berbagi tentang masalah yang ia hadapi serta ia rasakan.
5. Percaya pada anak Anda
Memberikan kepercayaan pada anak mungkin hal sepele tetapi tak semua orang tua bisa melakukannya. Apalagi jika anak sudah beranjak dewasa, tak sedikit orang tua yang kerap curiga dan tak percaya dengan anaknya.
Padahal kepercayaan pada anak bisa menjadi hal utama untuk membangun kedekatan. Jika Anda selalu curiga dengan anak maka ia justru akan menjaga jarak dengan Anda. Jadi tak ada salahnya untuk selalu berusaha percaya pada anak.
Meski begitu, jika Anda sudah berusaha percaya pada anak tetapi ia berbohong maka coba ajaklah anak untuk berdiskusi soal alasannya berbohong pada Anda, kemudian buatlah kesepakatan bersama anak Anda agar tak lagi berbohong pada Anda.
6. Hormati privasi anak
Jangan pernah membaca buku harian anak atau mendesaknya dengan pertanyaan yang menyudutkan. Jika ada perilaku mengganggu Anda, atasi dengan menggunakan kata kunci: “bisakah kita membicarakannya?”
7. Jujur
Banyak orang tua memberikan pujian ketika anak seharusnya tidak harus dipuji. Jika pujian dan kritik Anda tulus dan valid, anak Anda akan belajar mempercayainya Anda.
Penulis: Citra Sari
Editor: Nur Hidayah Perwitasari