tirto.id - Sebagai salah satu minuman yang paling populer di dunia, teh sering kali dikonsumsi secara rutin oleh banyak orang. Tidak hanya menyegarkan, teh dipercaya memiliki sejumlah manfaat yang baik untuk tubuh.
Sebuah studi yang dipublikasikan pada 2013 menyebutkan bahwa teh mengandung berbagai fitronutien yang baik untuk tubuh. Fitonutrien yang ditemukan dalam teh dapat bermanfaat bagi kesehatan kita, yaitu melalui antioksidan, melawan alergi tertentu, menurunkan risiko beberapa jenis kanker, dan mendukung proses anti-penuaan.
Meski memiliki manfaat yang besar, teh bisa jadi mimpi buruk apabila dikonsumsi secara berlebihan. Kebanyakan orang dapat minum 3 sampai 4 cangkir (710–950 mililiter) teh setiap hari tanpa efek samping, tetapi ada pula yang mungkin mengalami efek samping meski mengonsumsi takaran yang lebih rendah.
Sebagian besar efek samping yang terjadi karena minum teh berkaitan dengan kandungan kafein dan taninnya. Ada orang-orang yang lebih sensitif terhadap senyawa ini daripada yang lain.
Berikut ini beberapa efek samping yang dapat terjadi apabila minum teh secara berlebih.
1. Terganggunya siklus tidur
Teh secara alami mengandung kafein, yakni senyawa yang dapat mengganggu siklus tidur. Konsumsi teh berlebih artinya terdapat lebih banyak kafein yang masuk ke dalam tubuh.
Dilansir dari Healthline, kafein dapat menghambat produksi melatonin, atau hormon yang memberi sinyal pada otak bahwa waktunya tidur. Inilah yang menyebabkan kafein sering disebut memperburuk kualitas tidur.
2. Sering ke kamar kecil
Terdapat beberapa jenis teh yang mengandung diuretik, seperti teh barley dan teh hijau. Mengutip dariEat This, duretik adalah nutrisi yang menyebabkan tubuh membuang garam dan air dalam bentuk urin. Mengonsumsi teh mengandung diuretik tidak disarankan setelah pukul 4 sore karena akan meningkatkan frekuensi buang air kecil selama malam hari.
3. Mengurangi penyerapan zat besi
Senyawa tanin yang banyak terkandung dalam teh, ternyata memiliki efek samping bagi penyerapan zat besi. Menurut studi yang dipublikasikan pada 2017, tanin bersifat mengikat zat besi yang dihasilkan oleh makanan tertentu.
Hal ini mengakibatkan zat besi tidak bisa diserap di saluran pencernaan. Bagi orang-orang yang memiliki kadar zat besi rendah, mengonsumsi terlalu banyak teh dapat memperburuk kondisi tubuh.
4. Sakit kepala dan pusing
Teh cenderung lebih rendah kafeinnya daripada jenis minuman berkafein populer lainnya, seperti soda atau kopi. Namun, tentu saja apabila dikonsumsi berlebihan, efek kafein dalam teh bisa sama saja dengan minuman berkafein tinggi lainnya.
Salah satu efek kafein yang paling umum adalah menyebabkan sakit kepala dan pusing. Menurut Healthline, sedikitnya 100 mg kafein per hari dapat menyebabkan sakit kepala, tetapi jumlah pasti yang dibutuhkan untuk memicu sakit kepala dapat bervariasi berdasarkan toleransi individu.
5. Mual
Dalam studi yang dipublikasi oleh National Library of Medicine, sifat astringen dari tanin yang terkandung dalam teh dapat mengiritasi jaringan pencernaan, berpotensi menyebabkan gejala tidak nyaman, seperti mual atau sakit perut. Takaran teh yang dibutuhkan untuk mendapatkan efek ini dapat sangat bervariasi tergantung individu.
Pada orang yang sensitif mungkin dapat mengalami gejala ini setelah minum sedikitnya 1 hingga 2 cangkir (240-480 mililiter) teh, sedangkan beberapa orang mungkin beru mengalami setelah mengonsumsi lebih dari 5 cangkir (1,2 liter).
Penulis: Yonada Nancy
Editor: Nur Hidayah Perwitasari