tirto.id - Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan penyidikan kasus kematian korban kerusuhan Mei, Harun Al Rasyid, mulai mengerucut.
Dugaan jenis senjata api yang digunakan oleh pelaku penembakan mulai diketahui. "Diduga dari hasil penelitian Laboratorium Forensik, pelaku menggunakan Glock 42," ucap Dedi di Bareskrim Mabes Polri, Senin (8/7/2019).
Senjata itu diduga disembunyikan di balik pakaian, berkaitan dengan hal tersebut, penyidik sedang memeriksa saksi. "Dari keterangan saksi. Saksi kunci sekarang sedang diperiksa oleh pihak Polda Metro Jaya. Sabar dahulu," kata Dedi.
Dalam rilis hasil penyidikan internal Polri, polisi menemukan bukti kalau Harun tewas karena tembakan jarak dekat. Pelaku ialah seorang bertangan kidal yang diduga menembaknya dari jarak 11 meter, dari sisi kanan ruko dekat fly over Slipi.
Pelaku bertinggi badan 175 sentimeter dan ditemukan proyektil 9 milimiter di jenazah Harun. "Tentang identifikasi rekam wajah atau face recognition, sedang didalami ciri-ciri [penembak]," sambung Dedi.
Selain Harun, korban lain tewas ditembak ialah Abdul Aziz. Ia ditemukan 100 meter dari Asrama Brimob Petamburan yakni di depan Rumah Sakit Pelni. Diduga penembakan oleh orang tidak dikenal, berjarak 30 meter dari belakangnya. Dia terkena di punggung kiri dan proyektil tersisa di dada kiri.
Di tubuh Abdul Aziz ditemukan proyektil 5,56 milimiter, namun ciri-ciri pelaku penembakan belum diketahui. Dalam mengungkap kejadian kericuhan, penyidik mengumpulkan bukti visual dari beberapa area.
Ada 704 visual yang terdiri dari 60 kamera pengawas, 470 video amatir, 93 foto amatir, 62 media massa, 19 tayangan YouTube. Terdapat 44 lokasi titik ricuh yakni kawasan sekitar gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Petamburan, Slipi dan Otista.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Maya Saputri