tirto.id - Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) masih terus berjalan. Saat ini, pengerjaan proyek mulai memasuki tahap pembangunan terowongan di bawah Tol Jakarta-Cikampek.
Berdasarkan pantauan Tirto, lokasi proyek pengeboran berada di pinggir jalan tol Jakarta-Cikampek, tepatnya di dekat Jalan Gang Sejahtera, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta timur.
Agak sulit untuk melihat seperti apa kondisi pengerjaan terowongan tersebut. Apalagi, lokasi proyek juga dihalangi tembok seng bergaris merah biru. Petugas sekuriti di sekitaran proyek juga tidak memberikan izin untuk masuk.
“Benar, ini lokasi terowongannya, tapi kalau mau masuk harus ada dulu izin,” kata petugas kepada Tirto, Senin (1/4/2019).
Meski tidak bisa masuk, beberapa bagian di dalam lokasi proyek itu masih bisa terlihat. Sejumlah alat berat dengan berbagai ukuran ada di sana. Begitu juga dengan mes pekerja yang terlihat dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti AC dan pemanas air.
Sutarno, warga kelurahan Cipinang Melayu, mengaku pengerjaan kereta cepat di lokasi itu sudah ada kurang lebih setahun yang lalu. Pria berumur 61 tahun ini juga menambahkan pekerjaan KCJB terdengar hampir 24 jam.
“Sedikit terganggu, karena pekerjaannya hampir 24 jam. Tapi yah karena ini proyek negara, apa boleh buat,” tuturnya kepada Tirto. Rumah Sutarno juga terlihat berseberangan langsung dengan lokasi proyek KCJB.
Seperti diketahui, proses perakitan alat bor raksasa bernama Tunnel Boring Machine (TBM) yang dikerjakan pada Februari 2019 sudah selesai. Alat bor dari Cina ini sendiri memiliki berat sebesar 3.649 ton dengan diameter 13,19 meter.
Alat bor tersebut akan dioperasikan untuk membuat terowongan yang akan melintang di bawah Tol Jakarta-Cikampek (mulai KM+300 sampai dengan KM 5+800) melewati bagian tengah jalan dan overpass jalan arteri Jatiwaringin.
“Kami berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung ini dan bisa beroperasi pada 2021,” kata Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia - China (KCIC) Chandra Dwiputra dalam siaran persnya.
Penulis: Ringkang Gumiwang
Editor: Dewi Adhitya S. Koesno