tirto.id - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 7 Madiun, Jawa Timur, melaporkan kejadian Kereta Api (KA) Gajayana relasi Gambir-Malang menabrak truk gandeng bermuatan ampas tebu di antara Stasiun Baron-Kertosono, Nganjuk.
Manajer Humas PT KAI Daop 7 Madiun Supriyanto mengatakan informasi itu diterima dari pusat pengendali perjalanan KA Madiun.
"Kejadian pada hari Senin, 24 Juli 2023, lebih kurang pukul 04.12 WIB. Kronologis kejadian, dari laporan masinis kepada pusat pengendali perjalanan KA, bahwa pada saat KA Gajayana relasi Gambir-Malang melintas di perlintasan tidak terjaga nomor 89 KM 101+5 terdapat truk gandeng yang bermuatan ampas tebu yang nekat melintas, sehingga menemper KA Gajayana yang melintas," kata Supriyanto saat dikonfirmasi, Senin (24/7/2023).
Supriyanto mengatakan masinis sudah membunyikan bel lokomotif berkali-kali ketika hendak melintas, tetapi kendaraan tersebut tetap melintas dan tidak merespons sehingga menemper KA Gajayana.
Akibat kejadian tersebut, lokomotif KA Gajayana rusak dan tidak dapat melanjutkan perjalanan. KA Gajayana dievakuasi ke Stasiun Kertosono pada pukul 05.27 WIB menggunakan lokomotif penolong.
"Setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim sarana dinyatakan aman KA Gajayana kembali melanjutkan perjalanan pukul 06.16 WIB dengan kelambatan 116 menit," katanya.
Supriyanto menambahkan material ampas tebu muatan dari truk tersebut juga menutupi jalur rel kereta api. Kurang lebih 85 menit jalur tersebut tidak dapat dilalui KA. Jalur KA kemudian kembali dapat dilalui pukul 5.37 WIB.
PT KAI akan melakukan upaya hukum dan tuntutan ganti rugi kepada perusahaan maupun pengemudi truk gandeng tersebut.
Supriyanto mengatakan PT KAI masih menghitung kerugian akibat kejadian itu. Bagian gerbong depan mengalami kerusakan yang cukup parah.
"Bagian gerbong depan mengalami kerusakan. Tadi langsung ganti lokomotif. Untuk kerugiannya, masih dilakukan penghitungan," kata dia.
Supriyanto memastikan tidak ada korban jiwa baik penumpang maupun masinis dalam kecelakaan tersebut.
Editor: Gilang Ramadhan