tirto.id - Pernyataan dan istilah-istilah yang dilontarkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno kerap menjadi lelucon dan bahan candaan oleh warganet di dunia maya. Tiga pekan lebih menjabat sebagai orang nomor dua di DKI, ia kerap disama-samakan oleh sosok Vicky Prasetyo lantaran sering menggunakan kosa kata yang tak lazim dan tak tepat.
Beberapa di antaranya, adalah meng-consolidate, over spekulasi, memuliakan pejalan kaki, sampai meringankan kemacetan secara simbolis. Terkait hal tersebut, Sandi pun akhirnya angkat bicara. Namun, alih-alih gusar, dirinya justru berterimakasih pada warganet yang membahas kata-kata tersebut menjadi sebuah candaan.
"Saya enggak telalu mempermasalahkan atau menuntut. Itu adalah bagaian dari satu hiburan juga ya, jadi ada hiburan juga. Ya sekali kali netizen juga harus ada hiburan," kata Sandiaga di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
Menurutnya hal tersebut tidak melulu berdampak negatif. Alasannya, kata dia, "satu kita diingetin, nomor dua dikurangin dosanya, nomor tiga ya dibantu dari sosialisasi dari program-program."
"Tapi kalau kita, khususnya untuk masyarakat. Isunya tersampaikan, solusinya ada, kita harapkan nanti pelayanan dari Pemprov DKI lebih baik lagi," imbuhnya.
Salah satu video wawancara Sandi yang menuai cibiran dan jadi lelucon di dunia Maya, adalah tentang kemacetan Jakarta yang diunggah akun Facebook Humor Politik.
Dalam video berdurasi 31 detik itu, Sandi menjawab pertanyaan dengan gagap dan tidak sinkron antara kalimat satu dengan lainnya. Oleh pengunggah video, transkrip ucapan Sandi itu diperlihatkan dan membuat warganet semakin kebingungan.
Hingga laporan ini ditulis, komentar terkait video di Facebook itu sudah tembus 3.758. Video itu juga telah dibagikan sebanyak 3.952 kali sejak diunggah 3 November lalu itu.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto