Menuju konten utama

Kenapa Ojol Demo Hari Ini 17 Feb hingga Off Bid Massal?

Demo driver ojol hari ini (17/2) diikuti oleh sekitar 700 orang disertai dengan aksi off bid atau tidak menerima orderan. Mereka menuntut THR tahun ini.

Kenapa Ojol Demo Hari Ini 17 Feb hingga Off Bid Massal?
Massa yang tergabung dalam Koalisi Ojol Nasional (KON) berunjuk rasa di Jalan Merdeka Barat, Jakarta, Kamis (29/8/2024). Kemenkominfo berkomitmen untuk mencari solusi yang adil dan akan segera bertemu dengan aplikator untuk membahas tuntutan pengemudi ojek daring dan kurir. ANTARA FOTO/Muhammad Ramdan/rwa.

tirto.id - Para driver ojol atau ojek online akan menggelar demo pada hari ini, Senin, 17 Februari 2025. Demo dimulai pukul 10.00 WIB dan menyasar gedung Kemnaker RI (Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia. Tak hanya menggelar aksi turun ke jalan, para driver ojol ini juga sepakat untuk melakukan gerakan off bid massal.

Demo yang diprediksi akan diikuti oleh 700 orang itu tidak hanya berasal dari pengendara ojek online saja, tetapi juga sopir taksi dan juga kurir.

Demonstrasi rencananya akan berlangsung sampai pukul 14.00 WIB nanti. Selama empat jam aksi, Serikat Pekerja Angkutan Indonesia menghimbau semua driver ojol untuk off bid atau tidak menerima atau menolak tawaran orderan yang masuk dari aplikasi.

"(Di Jakarta) ada yang on bid, ada juga yang off bid. Hanya imbauan (off bid), tidak kami paksakan. Kalau di Sukabumi off bid massal," ungkap Lily Pujiati, Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia, dikutip Kompas (17/2).

Kenapa Ojol Demo Hari Ini?

Para driver ojol memilih untuk off bid dan melakukan unjuk rasa di Gedung Kemnaker RI di Setiabudi, Jakarta Selatan hari ini karena ingin aspirasi mereka didengar. Mereka menuntut adanya pembayaran Tunjangan Hari Raya atau THR tahun ini.

Selama ini, driver ojol tidak pernah mendapatkan THR meski telah puluhan tahun mengabdi. Lily menyebut jika aplikator atau perusahaan ojek online menjadikan mereka sebagai mitra hanya untuk menghindari hak-hak driver termasuk salah satunya adalah memberikan THR.

"Aplikator sengaja membiarkan status kita sebagai mitra untuk menghindari hak-hak driver taksi online, ojol, dan kurir. Saat ini kami mendorong revolusi pekerja supaya hak-hak kami dipenuhi," tudingnya.

"Selama 10 tahun belum pernah ada yang memberikan THR untuk mereka, sedangkan mereka bekerja setiap hari menghasilkan ratusan juta," tambah Lily.

Sebagian besar driver ojol tidak mendapatkan THR memang karena status mereka yang dianggap sebagai pekerja lepas atau mitra oleh platform ojek online, bukan sebagai karyawan tetap.

Sedangkan THR biasanya diberikan kepada karyawan tetap yang memiliki hubungan kerja yang jelas dengan perusahaan, yang diatur dalam peraturan ketenagakerjaan di Indonesia.

Penghasilan driver ojol bersifat fluktuatif dan bergantung pada jumlah orderan yang diterima dalam periode tertentu. Hal ini membuat sistem pembayaran driver ojol tidak sama dengan sistem gaji tetap yang diterima oleh karyawan tetap di perusahaan.

Perjuangan menuntut dibayarnya THR ini sudah berlangsung selama dua tahun. Aspirasi para driver ojol ini sebenarnya telah didengar oleh Kemnaker RI dan berjanji akan menggodok kebijakan yang rencananya akan segera dirilis.

Tiga konfederasi buruh yang ikut dalam demo driver ojol kali ini adalah Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI), Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), dan Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (KPBI).

Baca juga artikel terkait OJOL atau tulisan lainnya dari Prihatini Wahyuningtyas

tirto.id - Aktual dan Tren
Penulis: Prihatini Wahyuningtyas
Editor: Prihatini Wahyuningtyas & Dipna Videlia Putsanra