Menuju konten utama

Alasan Indonesia Menerima Rohingya dan Letak Lokasi Pengungsian

Mengapa Indonesia menerima pengungsi Rohingya dan di mana mereka akan ditempatkan? Berikut ini penjelasan dari Menkopolhukam Mahfud MD.

Alasan Indonesia Menerima Rohingya dan Letak Lokasi Pengungsian
Sejumlah imigran etnis Rohingya yang dipindahkan dari Pantai Ujong Kareung Sabang menunggu pendataan setibanya di tempat penampungan sementara di gedung eks kantor Imigrasi, Punteuet, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (23/11/2023).ANTARA FOTO/Rahmad/nym.

tirto.id - Pengungsi Rohingya yang berbondong-bondong berdatangan di ujung Barat pulau Sumatera semakin hari semakin bertambah jumlahnya.

Pemerintah Indonesia mengisyaratkan menerima pengungsi itu dengan tidak menolak mereka dan mencarikan lokasi pengungsian untuk mereka.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD menyampaikan bahwa pihaknya sedang mencarikan tempat penampungan baru untuk pengungsi Rohingya.

“Kami sedang mencari jalan untuk nanti dicarikan tempat penampungan, karena yang ada sudah tidak muat,” ujar Mahfud pada Rabu (6/12/2023) dikutip Antara News.

Mahfud sudah meminta Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian untuk berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Riau, membahas rencana pemindahan lokasi pengungsi Rohingya.

Mereka telah melakukan rapat koordinasi, menurut Mahfud dari hasil rapat itu sejumlah pihak mengusulkan beberapa nama lokasi untuk pengungsian sementara. Namun, dalam rapat itu belum diputuskan mengenai lokasi yang akan dipilih.

Sementara itu, Wakil Presiden, Ma’aruf Amin menyebut Pulau Galang sebagai lokasi yang dapat dipertimbangkan sebagai lokasi pengungsi Rohingya. Sebab, menurut Ma’aruf Amin Pulau Galang pernah menjadi tempat pengungsian bagi pengungsi Vietnam di Indonesia puluhan tahun lalu.

Mengapa Indonesia Menerima Pengungsi Rohingya?

Ma’aruf Amin mengungkap, pengungsi Rohingya di Indonesia tidak mungkin ditolak begitu saja. Pasalnya, hal ini menyangkut kemanusiaan yang harus ditanggulangi.

Namun demikian, Ma’aruf juga menambahkan, pemerintah Indonesia juga perlu menyiapkan sejumlah antisipasi. Sehingga, jangan sampai kemudian ada penolakan oleh masyarakat.

Hal lainnya juga perlu diperhatikan kata dia adalah mengantisipasi jangan sampai pengungsi Rohingya terus bertambah dan melarikan diri ke Indonesia, karena jika terus terjadi maka kelak akan menjadi beban.

Untuk itu, Ma’aruf mengatakan bahwa pemerintah Indonesia akan membicarakan persoalan ini dengan UNHCHR yang punya tanggung jawab masalah pengungsian di PBB.

Senada dengan Ma’aruf, Mahfud MD juga menekankan bahwa persoalan pengungsi Rohingya itu prinsipnya menganut diplomasi kemanusiaan. Oleh karena itu, atas dasar kemanusiaan, pemerintah Indonesia akan mencari jalan keluar dari permasalahan ini.

Seperti diwartakan Antara News, menyusul gelombang pengungsi Rohingya yang terus berdatangan ke Indonesia, UNCHR menyebut bahwa pengungsi Rohingya tidak datang ke Indonesia untuk mengeksploitasi Indonesia atau pun keramahan masyarakat Indonesia.

UNCHR menjelaskan bahwa pengungsi Rohingya adalah orang-orang tangguh yang apabila diberdayakan atau dikaryakan akan dapat berkonstribusi kepada masyarakat.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Dipna Videlia Putsanra