tirto.id - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Margo Yuwono mencatat, kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memberikan andil besar terhadap inflasi di Desember 2022. Kelompok barang itu mengalami inflasi sebesar 1,15 persen untuk bensin dan 0,04 persen bagi Solar.
"Jadi kenaikan BBM 3 September dampaknya kepada Desember 2022 seara tahunan kelompok BBM andil 1,15 persen," kata Margo dalam rilis BPS, di Kantornya, Jakarta, Senin (2/1/2023).
Sedangkan sepanjang 2022, lanjut Margo besaran inflasi tahunan untuk bensin mencapai 32,67 persen dan 35,94 persen untuk Solar. "Ini adalah sepanjang tahun 2022," imbuh dia.
Sementara, terkait dengan sumbangan kenaikan BBM terhadap harga pangan di 2022, dia tidak bisa memastikan. Karena menurutnya kenaikan harga pangan terjadi dipengaruhi beberapa faktor seeprti pasokan, musim cuaca, atau kenaikan terhadap ongkos produksi
"Ini perlu ada kajian lebih mendalam tidak bisa dihitung secara langsung. Perlu ada pendalaman bukan faktor tunggal BBM kepada inflasi pangan," katanya.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengumumkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Sabtu (3/9/2022) lalu.
Sejumlah BBM yang dinyatakan naik yakni Pertalite dari Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter. Solar subsidi dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. Lalu Pertamax non subsidi dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
"Ini berlaku satu jam saat diumumkan penyesuaian dan akan berlaku pada pukul 14.30 WIB," kata Arifin saat jumpa pers dari Istana Kepresidenan, Jakarta.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Anggun P Situmorang