tirto.id - Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat sebanyak 20.723 ternak terjangkiti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) per Rabu (25/5/2022) pagi. Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), Nasrullah mengatakan pemerintah berupaya menekan penyebaran penyakit tersebut.
"Kami apresiasi langkah satgas daerah dan Polri yang sangat proaktif di lapangan,” kata Nasrullah dalam keterangan tertulis, Rabu (25/5/2022).
Nasrullah mengatakan 33,29 persen ternak yang terjangkit PMK sudah berhasil diobati, bahkan di beberapa daerah ada yang di atas 50 persen.
Dia mengatakan strategi zonasi atau melokalisasi kasus hanya pada kandang yang terdapat ternak sakit efektif membuat PMK tidak meluas.
“Kami terus bekerja keras membatasi penyebaran PMK dengan pembatasan lalu lintas ternak dari wilayah wabah,” tandas dia.
Kementan mencatat 16 provinsi yang terjangkit wabah PMK yaitu Aceh, Bangka Belitung, Banten, Yogyakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Kalbar, Kalsel, Kaltim, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Riau, Sumbar, Sumsel dan Sumut.
Sementara itu, Kementan menargetkan produksi vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak akan tersedia pada Agustus 2022.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan Pusat Veteriner Farma (Pusvetma) Kementerian Pertanian di Surabaya mengklaim sudah menemukan serotipe virus yang beredar di Indonesia dengan kode O/ME-SA/Ind/2001/.
“Sebelum bulan Agustus vaksin PMK akan selesai. Bisa langsung digunakan untuk vaksin massal pada seluruh hewan ternak,” kata Syahrul dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR RI pada, Senin (24/5/2022).
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Gilang Ramadhan