tirto.id - Penyakit Mulut Kuku (PMK) pada hewan kurban adalah salah satu penyakit yang banyak ditakuti. Tidak sedikit yang bertanya apakah PMK bisa menular ke manusia?.
Untuk melakukan ibadah kurban di Hari Raya Idul Adha, memilih hewan ternak yang sehat dan bebas PMK adalah hal yang perlu untuk diperhatikan. Sebab, untuk mendapatkan keutamaan ibadah, dalam Islam dianjurkan untuk memilih hewan kurban terbaik.
PMK merupakan penyakit menular yang menjangkit hewan berkuku belah, disebabkan oleh Virus tipe A dari family Picornaviridae, genus Apthovirus.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Tumanggung menulis bahwa hewan kuku belah yang dapat terserang PMK termasuk sapi, kerbau, kambing, domba dan babi. Hewan liar seperti gajah, rusa, kijang, dan sejenisnya.
Berdasarkan Leaflet PMK seri 1 oleh Kementerian Pertanian, hewan yang tertular PMK akan mengeluarkan virus pada cairan vesikel, air liur, air seni, dan kotoran. Virus dapat dikeluarkan 1 – 2 hari sebelum hewan menujukkan tanda klinis.
PMK dapat menyebabkan penurunan produksi susu, kematian mendadak, keguguran, infertilitas, penurunan berat badan, dan hambatan perdagangan.
PMK dapat ditularkan dari hewan ke hewan melalui kontak langsung antara hewan rentan. Kemudian, melalui kontak tidak langsung yang dapat terjadi melalui kontak dengan virus pada manusia, alat, dan sarana transportasi akibat kontaminasi dari peternakan yang mengalami wabah PMK.
Selain itu, PMK juga dapat disebarkan melalui udara. Penyebaran oleh angina bisa terjadi sampai radius 10 kilometer.
Hewan utamanya babi dapat menyebarkan virus dalam jumlah yang sangat banyak ke udara melalui aktivitas bernafas.
Bisakah PMK pada Hewan Kurban Menular ke Manusia?
PMK yang menjangkit hewan memang sangat membahayakan, namun penyakit ini bukanlah zoonosis yang dapat menular ke manusia. Pasalnya PMK hanya dapat menginfeksi hewan yang peka terhadap penyakit tersebut.
“Perlu saya tegaskan kembali bahwasannya virus PMK tidak menular ke manusia atau bukan termasuk zoonosis. Jadi warga tidak perlu takut, hanya bagi peternak perlu meningkatkan kewaspadaan,” kata Kepala DKPPP Temanggung Joko Budi Nuryanto dikutip Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah.
Selain tidak menular ke manusia, PMK pada hewan tidak membahayakan kesehatan manusia. Daging dan susu tetap aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar.
Cara Masak Hewan Kurban Tertular PMK
Koordinator Tim Satgas Pengendalian PMK Universitas Diponegoro (UNDIP) drh. Dian Wahyu Harjanti, Ph.D menjelaskan aturan cara masak hewan yang tertular PMK yaitu dengan melalui proses memanasan hingga bagian tengah daging mencapai 70°C selama 30 menit, pada suhu dan durasi memasak tersebut virus PMK akan mati.
Selain itu, setelah ternak disembelih, secara alamiah terjadi proses rigor mortis yang mengakibatkan pH daging turun dibawah 5,9. Dan berdasarkan penelitian bahwa pada pH tersebut virus PMK inaktif.
Sedangkan pada susu, upaya jaminan keamanan dilakukan minimal dengan pasteurisasi pada suhu 72°C selama 15 detik.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yandri Daniel Damaledo