Menuju konten utama

Ciri-Ciri Hewan Kurban Mengidap PMK & LSD yang Harus Diwaspadai

Ciri-ciri Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) pada hewan kurban yang perlu diwaspadai jelang Idul Adha 1444 H.

Ciri-Ciri Hewan Kurban Mengidap PMK & LSD yang Harus Diwaspadai
Pekerja memberi pakan pada domba yang ditawarkan untuk hewan kurban di tempat usaha peternakan dan penjualan kambing kurban di Jatisari, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Selasa (20/6/2023). ANTARA FOTO/Siswowidodo/foc.

tirto.id - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan Lumpy Skin Disease (LSD) merupakan dua jenis penyakit yang umum dialami hewan kurban seperti kambing, sapi, kerbau, dan domba.

Baik PMK maupun LSD bisa dikenali lewat ciri-ciri fisik dan perilaku hewan kurban. Kedua penyakit ini harus diwaspadai sebelum memilih hewan kurban untuk Idul Adha 1444 H.

PMK dan LSD adalah penyakit pada hewan ternak yang disebabkan oleh virus. Kedua penyakit dapat memengaruhi kesehatan hewan ternak secara umum.

Meskipun tidak berbahaya dan tidak menular kepada manusia, namun daging dari hewan kurban yang menderita PMK dan LSD berkurang kualitasnya.

Dikutip dari Indonesiabaik.id, bagian tubuh hewan yang terdampak PMK maupun LSD sebaiknya tidak dikonsumsi, yaitu bagian mulut, kuku, dan kulit.

Sebaliknya, bagian daging lain yang tidak terdampak PMK maupun LSD masih bisa dikonsumsi dengan aman melalui proses pengolahan yang bersih dan dimasak sampai matang.

Mengenal Apa Itu PMK dan LSD pada Hewan Kurban

Budiono dkk. dalam Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat ISSN 2721-897X menjelaskan bahwa Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit serius hewan ternak.

Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus dari genus Aphthovirus dan famili Picornaviridae yang menginfeksi hewan berkuku belah. PMK dapat menyerang hewan ternak seperti sapi, babi, kambing, domba, dan kerbau.

Berdasarkan Leaflet PMK seri 1 oleh Kementerian Pertanian, hewan yang tertular PMK akan mengeluarkan virus pada cairan vesikel, air liur, air seni, dan kotoran. Virus dapat dikeluarkan 1 – 2 hari sebelum hewan menujukkan tanda klinis.

PMK dapat menyebabkan penurunan produksi susu, kematian mendadak, keguguran, infertilitas, penurunan berat badan, dan penurunan nilai penjualan hewan.

Meski demikian, PMK pada hewan tidak membahayakan kesehatan manusia. Daging dan susu tetap aman dikonsumsi selama dimasak dengan benar.

Sementara itu, Lumpy Skin Disease (LSD) atau penyakit kulit menggumpal adalah penyakit kulit infeksius yang disebabkan oleh Lumpy Skin Disease Virus (LSDV).

Dikutip dari Balai Besar Veteriner Watesvirus LSDV bermateri genetik DNA dari genus Capripoxvirus dan famili Poxviridae. Penyakit ini bisa menyerang sapi dan kerbau.

European Food Safety Authority (EFSA) menjelaskan bahwa LSD dapat ditularkan oleh serangga pemakan darah, seperti spesies lalat dan nyamuk tertentu, atau kutu.

Penyakit ini menyebabkan demam, bintil-bintil pada kulit dan juga dapat menyebabkan kematian, terutama pada hewan yang belum pernah terpapar virus.

Pilihan pengendalian termasuk vaksinasi dan pemusnahan hewan yang terinfeksi. Penyakit kulit bergumpal dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.

Ciri-Ciri Hewan Kurban Mengidap PMK

Masih berdasarkan Leaflet PMK seri 1 oleh Kementerian Pertanian, berikut ini adalah ciri-ciri hewan kurban yang mengidap PMK:

  • Lepuh atau lesi pada gusi
  • Luka pada kuku dan kuku lepas
  • Lepuh pada mukosa mulut
  • Keluar air liur berlebihan
  • Lepuh atau lesi pada lidah
  • Hilang nafsu makan
  • Hewan tidak mampu berjalan atau pincang

Ciri-Ciri Hewan Kurban Mengidap LSD

Dikutip dari laman Departemen Pertanian Australia, LSD adalah penyakit virus yang sangat menular pada sapi dan kerbau yang menyebabkan kematian yang relatif rendah.

Penyakit ini tidak menyerang manusia. Namun, penyakit ini dapat menyebabkan masalah kesejahteraan hewan dan kerugian produksi yang signifikan. Ciri-ciri hewan kurban yang mengidap LSD dapat berupa:

  • Demam
  • Depresi
  • Bintil-bintil kulit
  • Penurunan produksi susu
  • Keguguran.

Baca juga artikel terkait IDUL ADHA 2023 atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Yonada Nancy