tirto.id - Kementerian Keuangan menyebut sebanyak 21.080 tenaga kesehatan (Nakes) sudah menerima insentif. Nilai yang disalurkan sejalan dengan penyerapan dana kesehatan dalam anggaran penanganan COVID-19 di level 4,68 persen.
“Dari sisi realisasi sudah disampaikan. Insentif nakes itu sampai kemarin ada 21 ribuan. Dan di daerah ada 6.000-an. Kami akan update terus,” ucap Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Pengeluaran Negara Kunta Wibawa Dasa dalam diskusi virtual, Jumat (3/7/2020).
Pencairan insentif bagi 21.080 tenaga medis itu baru 11,82 persen dari total klaim tenaga kesehatan yang ada. Insentif ini diberikan bagi mereka yang bekerja di rumah sakit khusus yang menangani COVID-19.
Kunta mengatakan tenaga kesehatan yang menerima insentif tergolong banyak karena sejumlah faktor. Ia bilang sebagian tenaga kesehatan bekerja di lebih dari satu tempat dan berpindah-pindah dari satu rumah sakit ke tempat lainnya. Jumlah ini pun sudah mencangkup tenaga perawat dan laboratorium.
Selain realisasi insentif nakes, Kunta juga menyatakan santunan kematian sudah mulai dicairkan. Jumlah realisasinya meningkat dari pekan lalu yang sempat terhambat. Meski demikian, jumlahnya masih jauh dari total 55 tenaga medis yang dilaporkan meninggal akibat virus Corona sampai Mei 2020.
“Itu dari sisi kesehatan. Santunan kematian sampai kemarin (2 Juli 2020) sudah ada 18. Cepat juga. Minggu lalunya baru 1. Kami kan, sudah ada relaksasi dokumen-dokumen,” ucap Kunta.
Selain itu, ia juga mencatat sekitar 750 rumah sakit sudah menerima klaim penggantian biaya perawatan pasien COVID-19. Jumlah itu setara 62,5 persen dari total klaim yang diajukan oleh rumah sakit. Sisanya masih menunggu kelengkapan dokumen.
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Gilang Ramadhan