tirto.id - Kementerian Kesehatan mendorong percepatan vaksinasi COVID-19 untuk mengejar target 100 juta penduduk lagi.
Hal ini dilakukan untuk segera membentuk kekebalan kelompok dan cegah penularan mutasi baru virus Sars-CoV-2 penyebab COVID-19.
Dengan vaksinasi dosis pertama yang sudah mencakup 70% di suatu daerah, termasuk lansia sebanyak 60%, maka daerah tersebut dapat mendorong penurunan status level PPKM, demikian, sebagaimana dilansir Satgas Covid-19.
Kemenkes juga menyatakan tengah berupaya untuk mengejar target tambahan 100 juta masyarakat divaksinasi COVID-19 yaitu dengan bekerja sama dengan dengan TNI-Polri dan BKKBN juga lintas kementerian terkait untuk menjangkau daerah yang sulit terjangkau vaksinasi.
Kementerian Kesehatan juga berupaya memperbanyak pos vaksinasi di desa, sumber daya manusia, dan menggerakkan orang-orang dengan pendekatan lokal agar masyarakat mau divaksinasi.
Sebelumnya, pada 14 Oktober 2021, Indonesia menerima kedatangan vaksin COVID-19 tahap ke-89. Vaksin COVID-19 produksi Pfizer-BioNTech sebanyak 601.380 dosis langsung didistribusikan ke 8 Provinsi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Maluku, Sulawesi Barat, dan Jawa Barat.
Di hari yang sama, vaksin COVID-19 AstraZeneca tiba sebanyak 672.600 dosis sebagai tahap ke-90 dan membuat total keseluruhan vaksin COVID-19 yang tiba di tanah air menjadi 282.490.700 dosis baik dalam bentuk bulk dan bahan jadi.
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengungkapkan, per Kamis (14/10/2021), separuh dari sasaran vaksinasi di Indonesia atau 104 juta orang telah mendapatkan dosis pertama vaksin COVID-19. Adapun, 60 juta orang di antaranya telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap.
"Pemerintah mengapresiasi semua pihak yang telah bekerja keras agar program vaksinasi dapat berjalan lancar dan sesuai harapan," ujarnya, Kamis (14/10/2021) dikutip laman Satgas Covid-19.
Sementara itu, Menkominfo Johnny menyatakan, pemerintah telah memastikan semua vaksin yang digunakan di Indonesia aman dan berkhasiat sejalan dengan Persetujuan Penggunaan dalam Kondisi Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA) Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).
Johnny menyebut, saat ini seluruh dunia sangat memerlukan vaksin COVID-19, dan Indonesia memerlukan 400 juta lebih dosis vaksin. Oleh karena itu, pemerintah berupaya mendapatkan vaksin dari berbagai produsen.
"Kehadiran berbagai jenis vaksin COVID-19 di Indonesia ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengamankan ketersediaan vaksin," katanya.
Editor: Yantina Debora