tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons arahan Presiden Joko Widodo yang meminta adanya langkah-langkah cepat menindaklanjuti tren peningkatan kasus COVID-19 di sejumlah provinsi luar Pulau Jawa dan Bali.
Selain melakukan upaya menekan mobilitas dengan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyatakan akan memastikan kebutuhan medis di lima provinsi yang jadi perhatian yakni Kalimantan Timur, Sumatera Utara, Papua, Sumatera Barat, dan Riau.
"Upaya yang dilakukan adalah mengurangi mobilitas dengan pembatasan pembatasan sesuai level PPKM, meningkatkan testing dan tracing, menambah tempat isolasi terpusat dan kapasitas tempat perawatan di RS," kata Nadia saat dihubungi, Senin (9/8/2021).
Kebutuhan penting lainnya untuk menunjang penanganan pasien, kata Nadia juga akan dipastikan persediaannya untuk beberapa bulan ke depan di lima provinsi tersebut.
"Memastikan obat, oksigen dan reagen testing juga dapat dipenuhi, termasuk stok untuk tiga bulan," ujar Nadia yang juga menjabat sebagai Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes.
Sementara itu, Juru Bica Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan lima provinsi yang mengalami lonjakan kasus itu memang kini menjadi prioritas penanganan.
"Fokus pada daerah prioritas tersebut ialah percepatan vaksinasi (prioritas supply), penambahan fasilitas isoter, dan optimalisasi posko," kata Wiku saat dihubungi reporter Tirto, Senin.
Selain yang disebutkan itu, sebagaimana yang diperintahkan Presiden, percepatan testing dan tracing juga dilakukan. Namun, mengenai target dan detailnya, kata Wiku, akan diatur dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri terbaru.
Presiden Jokowi memerintahkan jajarannya untuk merespons cepat peningkatan kasus COVID-19 di luar Pulau Jawa dan Bali. Ia meminta lima provinsi di luar Jawa-Bali yang mengalami lonjakan tinggi kasus infeksi virus Corona untuk berhati-hati.
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Gilang Ramadhan