Menuju konten utama
Tragedi Kanjuruhan

Kemenkes: Masih Ada 6-8 Korban Tragedi Kanjuruhan yang Dirawat

Kemenkes menuturkan kondisi 6-8 korban tragedi Kanjuruhan ini terus membaik.

Kemenkes: Masih Ada 6-8 Korban Tragedi Kanjuruhan yang Dirawat
Sejumlah penonton membawa rekannya yang pingsan akibat sesak nafas terkena gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan saat kericuhan usai pertandingan sepak bola BRI Liga 1 antara Arema melawan Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/tom.

tirto.id - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyebut masih ada sekitar enam hingga delapan korban tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat di rumah sakit (RS).

“Tinggal 6-8 orang,” singkat Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi kepada Tirto, Jumat (14/10/2022).

Dia menuturkan bahwa 6-8 korban tersebut tadinya memiliki kondisi yang berat. Namun saat sekarang kondisi mereka ada yang sudah ringan-sedang.

“Saat ini sudah tidak ada kasus yang berat lagi,” kata Nadia.

Menurut dia, kondisi 6-8 korban tragedi Kanjuruhan ini terus membaik. Meski demikian, Nadia menyebut Kemenkes tidak memiliki informasi berapa umur dari seluruh korban yang masih dirawat, jenis kelamin, bahkan nama RSnya.

“Kita tidak [ada] data sampai detail,” ujar dia.

Sementara itu, Nadia menambahkan bahwa total korban meninggal dunia tragedi Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (1/10/2022) lalu bertambah satu orang. Alhasil, total korban meninggal tragedi Kanjuruhan ada sebanyak 132 orang.

“Kasus kematian tambah 1 kemarin, menjadi 132,” kata dia.

Korban meninggal ini bernama Helen Priscella (21), dari warga RT 2 RW 4 Dusun Banjarpatoman, Desa Amadanom, Dampit, Kabupaten Malang, Provinsi Jatim. Almarhumah meninggal dunia di RS Syaiful Anwar, Malang, yang sebelumnya menjalani perawatan di RS Cakra, Kecamatan Turen, Malang.

Helen termasuk salah satu pasien yang masih dirawat di rumah sakit saat ada kunjungan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi).

Atas kejadian itu, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kementeran Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Agus Suprapto mengimbau para korban tragedi Kanjuruhan yang masih dirawat ataupun masih dalam proses pemulihan agar tidak mengabaikan keluhan rasa sakit.

“Jangan mengabaikan keluhan rasa sakit apabila ada masyarakat yang turut berada di lokasi saat tragedi Kanjuruhan. Jika ada keluhan, segera lapor. Nanti pengobatan akan ditanggung pemerintah untuk biayanya,” kata Agus dikutip dari laman resmi Kemenko PMK pada Selasa, (11/10/2022).

Baca juga artikel terkait TRAGEDI KANJURUHAN atau tulisan lainnya dari Farid Nurhakim

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Farid Nurhakim
Penulis: Farid Nurhakim
Editor: Restu Diantina Putri