Menuju konten utama

Kemendag Perkirakan Stok Daging Defisit 8.834 Ton pada Mei 2021

Mei 2021, kebutuhan daging 76.769 ton diperkirakan tak bisa dipenuhi karena pasokan hanya mencapai 67.935 ton sehingga defisit 8.834 ton.

Kemendag Perkirakan Stok Daging Defisit 8.834 Ton pada Mei 2021
Pedagang daging sapi melayani pembeli di kios daging Pasar Modern BSD, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (19/1/2021). ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/wsj.

tirto.id - Kementerian Perdagangan memperkirakan stok daging sapi masih akan cukup selama Maret-April 2021. Sementara Mei 2021, stok daging akan menyentuh zona defisit.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Syailendra menyatakan perkiraan diperoleh dari perhitungan kebutuhan Maret-Mei 2021 yang diperkirakan akan terus naik. Sementara pemerintah tengah berupaya agar pasokan yang masuk tiap bulannya mampu mengimbangi kebutuhan itu.

“Kami memperkirakan kebutuhan terhadap daging itu lebih kurang 52.156 ton pada Maret. Kemudian April naik ke 59.979 ton, Mei naik lagi ke 76.769 ton,” ucap Syailendra dalam diskusi 'Mahalnya Harga Daging Sapi dan Kerbau, Apa Solusinya?' Senin (29/3/2021).

Dari kebutuhan 52.156 ton pada Maret 2021, ia memperkirakan total pasokannya mampu mencapai 70.200 ton sehingga ada surplus 18.044 ton daging untuk bulan berikutnya. Pasokan selama Maret 2021 itu diperoleh dari impor 44.510 ton, lokal 13.027 ton dan surplus bulan sebelumnya 12.663 ton.

Pada April 2021, kebutuhan 59.979 ton bisa dipenuhi dengan pasokan 72.869 ton sehingga surplus 12.890 ton. Pasokan daging diperoleh dari 40.396 ton impor, 14.429 ton lokal dan 18.044 ton surplus bulan sebelumnya.

Pada Mei 2021, kebutuhan daging 76.769 ton diperkirakan tak akan bisa dipenuhi karena pasokan hanya mencapai 67.935 ton sehingga defisit 8.834 ton. Selama Mei, pasokan diperkirakan hanya mencapai 36.513 ton impor, 18.532 ton lokal, dan 12.890 ton daging bulan sebelumnya.

Syailendera telah berpesan pada sejumlah importir seperti Gapuspindo, importir daging, dan Bulog yang memperoleh penugasan agar sebisa mungkin impor bisa masuk sebelum Mei 2021. Ia juga meminta agar impor pada Maret-April 2021 diperbesar.

“Kalau kami mendorong supaya di April bisa naik 25.000 ton, Mei boleh turun sedikit,” ucap Syailendra.

Sementara itu, Kemendag tengah berfokus memobilisasi sapi dari berbagai daerah untuk mengisi kebutuhan di daerah yang akan mengalami kenaikan. Misalnya untuk Jabodetabek dan Bandung.

Baca juga artikel terkait STOK DAGING atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Abdul Aziz