Menuju konten utama

Kemendag Akui Harga Telur Sempat Melambung saat Peternak Jual Murah

Kemendag jelaskan soal disparitas harga telur ayam di tingkat peternak dan pasar.

Kemendag Akui Harga Telur Sempat Melambung saat Peternak Jual Murah
Pekerja menyortir telur ayam saat melayani pembeli di Pasar Induk Rau, Serang, Banten, Senin (2/12/2019). ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/wsj.

tirto.id - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menjelaskan soal ketimpangan harga telur ayam di tingkat peternak dan konsumen yang tak bisa diantisipasi.

Hal itu, ucap Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri (PDN) Kemendag Suhanto, disebabkan turunnya permintaan yang akhirnya berimbas pada harga di tingkat konsumen dan peternak selama pandemi COVID-19.

“Disparitas harga dapat terjadi mengingat stok telur sebelumnya masih tersimpan akibat menurunnya permintaan sebagai dampak dari pandemi COVID-19,” dalam pesan singkat yang diterima reporter Tirto, Selasa (5/5/2020).

Di tingkat peternak sendiri, Suhanto menjelaskan telur peternak lebih sedikit yang diserap oleh pedagang sehingga stok peternak menumpuk dan harga pun ikut turun.

Suhanto yakin turunnya serapan telur ini lantaran pedagang juga kesulitan karena banyak terjadi penurunan aktivitas ekonomi. Kantin, rumah makan, warteg, hotel, sampai acara syukuran turun drastis.

Pedagang, kata dia, lebih memilih menjaga harga modal pembeliannya. Ia mencontohkan jika diasumsikan hari normal pedagang dapat menjual telur sebanyak 100 kg per hari, pada kondisi pandemi penjualan turun drastis sampai menyentuh 50 kg per hari.

“Pedagang tersebut akan menaikkan margin agar tetap mendapatkan keuntungan dilakukan guna tetap menjaga cashflow dan pemenuhan kebutuhan keluarganya,” imbuhnya.

Meski demikian, Suhanto yakin situasi harga saat ini sudah relatif membaik.

Ia mencontohkan per 4 Mei 2020, harga rata-rata nasional telur ayam sudah menyentuh Rp24.600 per kg atau turun 2,77 persen dari pekan sebelumnya. Termasuk pasar Grogol yang sudah menyentuh Rp26 ribu per kg meski reporter Tirto menemukan pedagang sayur menjualnya Rp30 ribu per kg, Senin (4/5/2020).

Ia juga menambahkan harga telur di tingkat peternak sudah membaik menjadi Rp16-18 ribu per kg. Hal ini tercermin pada pergerakan harga di Jawa Barat meski beberapa hari yang lalu sebagian peternak mengaku hanya memperoleh harga Rp12.500 per kg bahkan Rp10.500 per kg.

Kalau pun masih ada kendala distribusi Kemendag kata Suhanto sudah menerbitkan surat edaran Mendag No. 317 tahun 2020 yang meminta pemda membuka akses distribusi bahan pokok dan obat-obatan.

Di samping itu, ia menambahkan Kemendag bersama Kemenhub juga sudah berkerja sama membantu penyaluran barang pokok melalui program gerai maritime dan tol laut ke daerah tertinggal.

Baca juga artikel terkait HARGA TELUR AYAM atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Hendra Friana