tirto.id - Belum lama ini video soal dugaan peredaran telur palsu berseliweran di jagat maya. Sebuah reel Facebooksingkat, berdurasi tak sampai 2 menit, memperlihatkan sejumlah telur yang bagian dalamnya membeku setelah disimpan dalam lemari es.
“Kalau telur ditaruh kulkas itu tidak akan beku, tapi ini beku,” kata seorang narator dalam video. Narator juga meminta pihak yang berwajib untuk mengusut dugaan telur palsu tersebut.
Narasi ini salah satunya diunggah akun Facebook “Endah Endah” dengan takarir “Waspada Telur Palsu". Video serupa dapat dijumpai di unggahan Facebook lain seperti di sini dan di sini. Tak hanya di Facebook, video ini pun tersebar di platform TikTok (tautan 1, tautan 2).
Sejak diunggah pada Jumat (25/8/2023) hingga Kamis (31/8/2023), unggahan reel Facebook “Endah Endah” telah mendapat 3.500 likes dan 999 komentar. Videonya juga sudah dibagikan ulang sebanyak 4.800 kali.
Lantas, bagaimana kebenaran dari isi video itu?
Penelusuran Fakta
Setelah menyaksikan video secara utuh, Tim Riset Tirto menelusuri kata kunci “telur palsu membeku” di pencarian Google. Kami menemukan video yang sama diunggah di kanal YouTube CNN Indonesia pada 19 Mei 2021 dengan judul “Heboh Telur Palsu, Ternyata Asli”.
Menurut keterangan, video dugaan telur palsu mulanya disebarkan oleh Linda Agustini, warga Ngadisimo, Kediri, Jawa Timur. Namun, telur-telur itu telah dibawa ke laboratorium dan dinyatakan asli.
“Kita telusuri, kita lab-kan telurnya. Kita telusuri penjualnya, kemudian penjualnya ambil dari mana kita telusuri dari sumbernya. Kemudian dari pihak instansi terkait menyatakan bahwa telur ini adalah asli, yaitu Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,” kata Kasat Reskrim Polres Kota Kediri, Iptu Girindra Wardhana, mengutip CNN Indonesia.
Pengunggah juga sudah menyampaikan permintaan maaf dan mengaku awam sehingga panik atas kondisi telur yang didapatinya.
Menukil lansiran Humas Polri, Rabu (19/5/2021), dr. Pujiono selaku Kepala Seksi Kesehatan Hewan dan Kesehatan, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, menyampaikan kondisi telur yang berbeda itu disebabkan faktor penyimpanan yang terlalu lama. Dengan demikian telur menjadi tidak layak konsumsi.
Dokter Pujiono memberikan saran agar masyarakat membeli telur ayam yang segar dan tidak menyimpannya lebih dari seminggu.
Lebih lanjut soal cara menyimpan telur, informasi dari artikel Good Doctor yang sudah ditinjau dr. Pitoyo Marbun membeberkan, sebelum disimpan dalam lemari es, sebaiknya telur dicuci dahulu dengan air bersih. Lalu telur disimpan menggunakan baki telur yang bersih, dengan suhu di bawah 15 derajat Celcius dan kelembapan sekitar 75 hingga 90 persen.
Terlepas dari cara penyimpanannya, baik di lemari es atau tidak, kelayakan telur tetap perlu diperiksa. Salah satu langkah yang bisa dilakukan untuk mengecek kondisi telur adalah dengan memeriksa tanggal kadaluwarsa yang umumnya tertera di pembungkus telur saat membeli di swalayan.
Cara lainnya yakni mengendus bau telur, memeriksa bentuk telur, dan melakukan tes apung. Telur yang sudah tidak fresh akan mengeluarkan bau busuk dan jika telur mengapung atau miring ketika dimasukkan dalam wadah air menandakan usia telur yang sudah lama.
Kesimpulan
Berdasarkan penelusuran fakta yang telah dilakukan, video yang beredar di Facebook dan TikTok tentang dugaan telur palsu merupakan video lama dan sudah dinyatakan sebagai telur asli setelah dilakukan cek laboratorium.
Video itu mulanya disebarkan oleh Linda Agustini, warga Ngadisimo, Kediri, Jawa Timur. Namun pengunggah sudah menyampaikan permintaan maaf dan mengaku awam sehingga panik atas kondisi telur yang didapatinya.
Kasat Reskrim Polres Kota Kediri Iptu Girindra Wardhana menyatakan telur-telur tersebut asli menurut informasi dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian.
Dengan demikian video dengan klaim peringatan telur palsu bersifat salah dan menyesatkan (false & misleading).
==
Bila pembaca memiliki saran, ide, tanggapan, maupun bantahan terhadap klaim Periksa Fakta dan Periksa Data, pembaca dapat mengirimkannya ke email factcheck@tirto.id.
Editor: Farida Susanty