tirto.id - Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi mengatakan pesantren menjadi klaster penularan Corona. Terdapat 27 pondok pesantren yang menjadi kluster COVID-19 pada 10 provinsi di Indonesia.
"Dari sekitar 1.400 santri yang positif, lebih dari 900 santri yang sembuh, sisanya satu santri meninggal dunia," kata Zainut di kantornya, Jakarta, Kamis (1/10/2020), melansir Antara.
Ia mengatakan jumlah positif COVID-19 di pesantren terbanyak di ponpes area Jawa Timur, diikuti Jawa Tengah dan Jawa Barat. Selebihnya tersebar rata di tujuh provinsi lainnya. Kemenag menyebut akan ikut menanggulangi penularan di pesantren.
Pesantren Blokagung di Banyuwangi, Jawa Timur menjadi salah satu klaster besar. Pada awal September, setidaknya ada 622 santri tertular Corona. Pesantren kemudian dikarantika selama 14 hari.
Di Yogyakarta terdapat dua pesantren jadi klaster penularan dengan 47 santri positif. Dinas kesehatan setempat sedang menangani penelusuran kontak erat.
Wamenag mengatakan dalam waktu dekat akan ada peringatan Hari Santri pada 22 Oktober. Presiden Jokowi telah menetapkan Hari Santri sejak 2015.
Terkait peringatan Hari Santri, Wamenag meminta agar pelaksanaannya tidak mengumpulkan tatap muka massa dalam jumlah besar.
Menurut dia, segala kegiatan Hari Santri tahun ini didorong agar diselenggarakan secara virtual nontatap muka.
"Terkait potensi kerumunan kegiatan Hari Santri ini, dipastikan peringatan disesuaikan dengan kondisi pandemi lewat virtual. Kegiatan lomba, seminar dilakukan virtual untuk menjaga kesehatan santri dan para pengasuh ponpes," katanya.