Menuju konten utama

Keluarga Korban Lion Air Minta Pencarian Jenazah Tak Dihentikan

Dodi memohon kepada Presiden Joko Widodo agar mendukung operasi pencarian terus dilakukan.

Keluarga Korban Lion Air Minta Pencarian Jenazah Tak Dihentikan
Kantong yang berisi jenazah korban dan serpihan Pesawat Lion Air JT610 di atas KN SAR Basudewa di Perairan Karawang, Jawa Barat, Jumat (3/11/2018). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Beberapa keluarga korban kecelakaan pesawat Lion Air JT 610 mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (7/11/2018). Perwakilan keluarga tersebut memohon agar pencarian jenazah tetap dilakukan hingga seluruh korban kecelakaan itu bisa ditemukan.

Hal ini disampaikan oleh Dodi Widodo, ayah dari korban bernama Shandy Johan Ramadhan. Shandy adalah jaksa fungsional kawasan Bangka Selatan yang sampai sekarang belum berhasil diidentifikasi oleh Rumah Sakit Polri.

Dia memohon kepada Presiden Joko Widodo agar mendukung operasi pencarian terus dilakukan. Pasalnya, Badan SAR Nasional (Basarnas) hanya mencari selama tujuh hari dengan perpanjangan tiga hari.

"Kami mohon dengan Pak Jokowi, Pak Presiden, kami warga negara Indonesia pak, kami berharap bapak bisa menugaskan tim Basarnas karena bapak adalah pemutus terakhir yang menentukan operasi ini dilanjutkan atau tidak," kata Dodi.

Dia juga mengaku khawatir karena hari ini merupakan hari terakhir pencarian. Meskipun tidak utuh, Dodi berharap dia bisa menerima bagian jenazah anaknya.

"Paling tidak jenazah itu bisa ditemukan dan kami bisa dikasih kesempatan untuk mengurus jenazah keluarga kami, sebagai tanggung jawab kami keluarga untuk bisa terakhir kali mengebumikan di tempat yang kami inginkan," ucapnya lagi.

Sejauh ini ada 44 jenazah yang sudah teridentifikasi oleh tim Disaster Victim Investigation (DVI). Bila manifest Lion Air tepat, maka setidaknya masih ada 145 lagi jenazah lagi yang harus ditemukan dan diidentifikasi.

Baca juga artikel terkait LION AIR JATUH atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Alexander Haryanto