tirto.id - Beberapa keluarga korban bom bunuh diri di Kampung Melayu Jakarta Timur menggelar aksi dukungan membagikan bunga mawar merah dan putih.
"Keluarga korban menggelar aksi solidaritas," kata salah satu keluarga korban Trini (40) di Jakarta, Minggu (29/5/2017).
Trini merupakan istri dari salah satu korban ledakan bom Tasik, Saputra, yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.
Para keluarga korban bom yang menewaskan lima orang itu membagikan bunga kepada pengunjung dan warga sekitar seraya menyanyikan lagu nasional.
Trini menjelaskan suaminya terkena ledakan bom yang kedua saat menumpang sepeda motor hendak menuju pulang rumah usai bekerja, seperti dikutip dari Antara.
Awalnya, bom pertama meledak berselang lima menit terjadi ledakan kedua mengenai Saputra yang melukai bagian lengan dan kaki, serta punggung akibat serpihan bom.
Trini juga berharap pemerintah memperhatikan korban bom yang meninggal dunia maupun terluka dan dapat mengantisipasi agar tidak terulang kejadian serupa.
Perkembangan terakhir dari penyelidikan pihak Kepolisian dalam kasus ini, aparat Detasemen 88 Antiteror Mabes Polri telah menangkap seorang pria berinisial R alias B yang diduga terkait dengan ledakan bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang menewaskan lima orang, termasuk tiga polisi, dan melukai 11 orang, Rabu (24/5/2017) malam.
"R alias B diamankan pada Sabtu (27/5) pukul 14.00 WIB," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Setyo Wasisto di Jakarta, Minggu (29/5/2017).
Setyo mengatakan polisi menangkap R alias B saat dia mengemudikan sepeda motor di sekitar Cibubur, Jawa Barat. Polisi menduga R menjalin komunikasi dengan pelaku bom bunuh diri di Kampung Melayu yang berinisial AS.
"Sehari sebelumnya R kontak dengan salah satu pelaku bom di Kampung Melayu berinisial AS," ujar Setyo.
Selain menangkap R, polisi juga menangkap pria lain berinisial K yang sedang bersama R.
"Saat itu, K membonceng R," kata Setyo.
Dalam penangkapan itu, polisi menyita barang bukti berupa dua unit telepon selular, dompet dan kartu anjungan tunai mandiri (ATM). Polisi membawa R dan K ke Markas Korps Brimob Polri Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, guna melakukan pemeriksaan.
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri