Menuju konten utama

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Water Birth?

Water birth adalah salah satu proses persalinan dalam air. Lantas apa saja kelebihan water birth serta kekurangannya? Berikut ulasannya.

Apa Saja Kelebihan dan Kekurangan Water Birth?
Ilustrasi water birth. foto/istockphoto

tirto.id - Water birth merupakan salah satu proses persalinan dalam air hangat yang banyak dilakukan oleh beberapa selebriti terkenal, salah satunya Nikita Willy. Ketahui kelebihan dan kekurangan water birth serta risiko yang akan dialami ibu jika melahirkan dengan metode ini.

Menurut laman WebMD, proses water birth dapat dilakukan di rumah sakit, bidan, atau di rumah. Namun, persalinan harus tetap didampingi oleh dokter atau bidan untuk membantu ibu melewatinya.

Dengan metode water birth, melahirkan dilakukan secara alami dan menggunakan sedikit obat pereda nyeri selama prosesnya. Kendati demikian, banyak hal yang harus dipertimbangkan ketika akan memutuskan untuk melakukan persalinan dalam air ini.

Kelebihan Water Birth

Melahirkan di air dianggap memberikan efek menenangkan, dan mengurangi stres, bahkan manfaat water birth juga bisa memberikan rasa nyaman. Berikut selengkapnya.

1. Proses Melahirkan Lebih Relaks

Berendam dalam air hangat memberikan efek yang mirip dengan mandi air hangat untuk relaksasi sehari-hari, demikian dijelaskan laman Health Partners. Air hangat membantu ibu merasa lebih tenang dan bahkan dapat menurunkan tekanan darah, menciptakan suasana yang lebih nyaman selama persalinan.

2. Mengurangi Kebutuhan Obat Pereda Nyeri

Air hangat yang digunakan dalam proses persalinan membantu meningkatkan relaksasi dan merangsang pelepasan endorfin. Hal ini juga memperbaiki aliran darah ke otot rahim, sehingga ibu dapat mengatasi rasa nyeri secara alami tanpa perlu obat pereda nyeri.

3. Persalinan Lebih Cepat

Dilansir dari NHS, daya apung air membuat tubuh terasa lebih ringan, sehingga ibu dapat lebih mudah bergerak dan mengubah posisi selama persalinan. Hal ini dapat mendukung kontraksi yang lebih lancar dan mempercepat proses persalinan.

Kekurangan Water Birth

Meskipun ada berbagai manfaat water birth, melahirkan di air juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan dengan matang. Metode ini cocok untuk ibu dengan kehamilan yang tidak berisiko.

Water birth tidak dianjurkan jika:

  • Usia ibu hamil berada di bawah 17 tahun atau di atas 35 tahun.
  • Terdapat komplikasi seperti preeklamsia atau diabetes.
  • Melahirkan anak kembar atau lebih.
  • Posisi bayi sungsang.
  • Bayi lahir prematur.
  • Berat bayi sangat besar.
  • Proses persalinan memerlukan pemantauan terus-menerus yang tidak memungkinkan dilakukan di bak mandi.
  • Ibu hamil mengalami infeksi.
Adapun sejumlah kekurangan dan risiko water birth yakni sebagai berikut.

1. Paparan Bakteri dari Air

Selama proses persalinan, air dapat terkontaminasi oleh darah, cairan tubuh, atau kotoran. Hal ini menimbulkan risiko paparan bakteri bagi bayi, terutama jika bayi membuka mulut atau mata di dalam air.

Namun, hingga saat ini, belum ditemukan bukti kuat yang menunjukkan peningkatan risiko infeksi pada bayi yang lahir di air.

2. Penelitian yang Masih Terbatas

Penelitian mengenai manfaat dan risiko melahirkan di air, terutama pada tahap kedua dan ketiga persalinan kelahiran bayi dan plasenta, masih terbatas. Beberapa organisasi, seperti American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), mengakui manfaat hidroterapi pada tahap awal persalinan, tetapi tetap merekomendasikan metode kelahiran seperti biasa, bukan di air.

3. Pilihan Penanganan Nyeri Terbatas

Ibu yang melahirkan di air tidak dapat menggunakan epidural atau metode lain untuk mengelola rasa sakit. Jika rasa nyeri menjadi sulit ditoleransi, ibu mungkin perlu keluar dari bak bersalin untuk mendapatkan obat pereda nyeri.

Baca juga artikel terkait IBU MELAHIRKAN atau tulisan lainnya dari Nisa Hayyu Rahmia

tirto.id - Diajeng
Kontributor: Nisa Hayyu Rahmia
Penulis: Nisa Hayyu Rahmia
Editor: Dhita Koesno