Menuju konten utama

Kelas Menengah Menurun, Jokowi: Problem Hampir di Semua Negara

Jokowi menjelaskan bahwa penurunan angka kelas menengah akibat permasalahan ekonomi global terutama saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia.

Kelas Menengah Menurun, Jokowi: Problem Hampir di Semua Negara
Saat Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto berbinjang di Ibu Kota Nusantara, Sabtu (17/8/2024). foto/Muchlis Jr

tirto.id - Presiden Joko Widodo mengeklaim bahwa penurunan jumlah kelas menengah di Indonesia merupakan fenomena global yang menjalar di sejumlah wilayah. Dia menjelaskan bahwa saat ini pemerintah di seluruh dunia juga mengeluhkan hal yang sama mengenai masalah penurunan kelas menengah.

"Itu problem terjadi hampir di semua negara," kata Jokowi di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur, Jumat (30/8/2024).

Ia menjelaskan bahwa penurunan angka kelas menengah akibat permasalahan ekonomi global terutama saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia.

"Ekonomi global turun semuanya, ada Covid 2-3 tahun lalu memengaruhi, semua negara saat ini berada pada kesulitan yang sama," kata dia.

Maka itu, Jokowi menjelaskan bahwa saat ini seluruh negara mengalami masalah yang sama terkait menurunnya golongan kelas menengah.

"Semua negara saat ini berada pada kesulitan yang sama," katanya.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk kelas menengah pada tahun 2024 sebesar 47,85 juta jiwa atau sekitar 17,13 persen dari total populasi.

Jumlah ini terus mengalami penurunan sejak periode sebelum pandemi Covid-19, di mana pada tahun 2019 porsi penduduk kelas masih sebesar 21,45 persen atau sekitar 57,33 juta jiwa dan menjadi 19,82 persen (53,83 juta jiwa) di 2021.

“Nah, untuk yang menuju kelas menengah itu jumlahnya bertambah dibandingkan tahun sebelumnya yaitu sebesar 137,5 juta orang atau sebesar 49,22 persen (2024),” kata Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, dalam Konferensi Pers Menjaga Daya Beli Kelas Menengah Sebagai Fondasi Perekonomian Indonesia di kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (30/8/2024).

Tak seperti kelas menengah dan menuju kelas menengah yang cenderung menurun, kelompok masyarakat rentan miskin justru terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.

Dari paparan Amalia, tampak bahwa pada 2019 kelompok masyarakat rentan miskin sebanyak 54,97 jiwa atau 20,56 persen dari total populasi dan menjadi 67,69 juta jiwa atau 24,23 persen dari total populasi.

Jumlah penduduk miskin pada tahun 2019 tercatat sebanyak 25,14 juta jiwa atau sebanyak 9,41 persen. Jumlah ini mengalami kenaikan pada 2021 menjadi 27,54 juta jiwa atau 10,14 persen. Namun turun di tahun berikutnya menjadi 26,16 juta jiwa atau 9,54 persen dan 25,22 juta jiwa atau 9,03 persen pada 2024.

Baca juga artikel terkait KELAS MENENGAH atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Flash news
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Irfan Teguh Pribadi