Menuju konten utama

Kekayaan Mark Zuckerberg Merosot $7,2 Miliar karena Aksi Boikot FB

Kekayaan Mark Zuckerberg merosot hingga 7,2 miliar dolar AS akibat boikot pasang iklan di Facebook. 

Kekayaan Mark Zuckerberg Merosot $7,2 Miliar karena Aksi Boikot FB
CEO Facebook Mark Zuckerberg terlihat melalui kaca reflektif saat ia duduk di kantor Senator Bill Nelson (D-FL) saat ia menunggu untuk bertemu di Hart Senate Office Building di Washington, Amerika Serikat, Senin (9/4/2018. ANTARA FOTO/REUTERS/Leah Millis

tirto.id - Kekayaan Mark Zuckerberg diperkirakan menyusut drastis, yang disebabkan karena banyak perusahaan ikut bergabung dalam gerakan boikot pasang iklan di Facebook baru-baru ini.

Bloomberg melaporkan, setidaknya kekayaan pendiri raksasa media sosial itu menyusut 7,2 miliar dolar AS akibat boikot serentak tersebut.

Saham Facebook anjlok 8,3 persen pada Jumat (26/6/2020) lalu, sehingga nilai Facebook berkurang sekitar 56 miliar dolar AS.

Akibatnya, kekayaan sang CEO pun turun menjadi 82,3 miliar dolar AS dari yang sebelumnya ditaksir mencapai 89,5 dolar AS, sebagaimana dilaporkan olehBloomberg Billionaires Index.

Bukan hanya kekayaannya yang menyusut, Zuckerberg juga harus turun satu peringkat ke posisi empat daftar orang terkaya. Kini, tiga besar orang terkaya versi Bloomberg diisi oleh pendiri Microsoft Bill Gates; pemilik Amazon Jeff Bezos; serta pemilik merek produk fesyen mewah, Louis Vuitton, Bernard Arnault.

Aksi boikot yang dilakukan perusahaan-perusahaan tersebut bukan tanpa alasan. Sebagaimana dilaporkan Reuters, aksi protes ini dilakukan sebagai aksi protes karena banyaknya unggahan berbentuk ujaran kebencian yang tidak bisa diatasi oleh Facebook.

Sentimen negatif investor dalam perdagangan saham itu menyusul pengumuman Unilever, salah satu pengiklan terbesar di Facebook, bahwa mereka akan berhenti beriklan di perusahaan media sosial tersebut pada tahun ini.

"Saat ini melanjutkan iklan di platform ini (Facebook) tidak akan berguna bagi masyarakat. Kompleksitas budaya saat ini menempatkan tanggung jawab bagi sebuah merek untuk belajar, merespons dan bertindak untuk mendorong ekosistem digital yang kondusif," tulis Unilever di laman resmi mereka.

Selain Unilever, sebagai pengiklan terbesar di Facebook, sebelumnya, ada raksasa telekomunikasi AS, Verizon, yang juga mengumumkan pencabutan iklan mereka di Facebook dan Instagram, hingga media sosial tersebut berhasil mengatasi ujaran kebencian dan hoaks di platform-nya.

“Kami menghentikan iklan kami sampai Facebook membuat solusi yang bisa diterima dan membuat kita nyaman,” kata Verizon, dikutip dari Reuters, Senin (29//06/2020).

Daftar perusahaan lain yang melakukan boikot iklan di Facebook termasuk Production House Magnolia Picture, The North Face, Coca Cola, Pepsi, Arc’teryx, Ben & Jerry’s, Dashlane, Eddie Bauer, Eileen Fisher, hingga REI, dan sejumlah perusahaan lain.

Baca juga artikel terkait FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Ahmad Efendi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ahmad Efendi
Penulis: Ahmad Efendi
Editor: Yandri Daniel Damaledo