tirto.id - Sejumlah orang berlutut, melipat tangan, dan mengheningkan cipta. Beberapa lainnya menyanyikan lagu sembari menatap Notre Dame yang diselimuti api dan asap.
Associated Press (AP News) aksi spontan itu muncul untuk menunjukkan kebersamaan dan harapan, serta doa untuk Notre Dame yang dilahap api dengan cepat pada Senin (15/4/2019).
Kebakaran di Gereja Katedral Notre Dame, Paris ini membawa kesedihan bagi seluruh umat Katolik di dunia. Notre Dame memiliki sejarah bagi kekristenan, baik di Perancis maupun di seluruh dunia.
Di depan gereja Saint-Julien des Pauvres, ribuan orang berlutut dan berdoa, disusul dengan menyanyikan himne komunal dalam akapela. Dua pemain biola ikut bergabung beberapa waktu kemudian.
“Katedral [Notre Dame] bukan sekedar bangunan, ini adalah simbol Katolik Perancis,” kata Gaetane Schlienger, seorang warga Paris yang sempat memanjat pohon untuk melihat menembus penjagaan. “Tapi, saya punya banyak teman yang hukan Katolik, dan ini berdampak bagi mereka juga.”
Ia menambahkan, ia mengunjungi Notre Dame setiap minggu karena dengan begitu, ia merasakan aman, damai, dan tenang.
“Saya pikir bangunan ini menjadi simbol Paris, tidak peduli Anda Katolik atau bukan. Saya bukan [Katolik]. Saya di sini karena saya tidak tenang dengan kejadian ini dan orang-orang berkumpul, menyanyikan lagu-lagu rohani,” kata Quentin Salardaine, seorang dokter dari Paris.
Presiden Perancis, Emmanuel Macron melalui akun Twitter @EmmanuelMacron menyatakan belasungkawa bersama seluruh warga Perancis atas kejadian ini.
“Notre Dame terbakar. Kesedihan mendalam bagi seluruh negeri. Pikiran kami tertuju pada seluruh umat Katolik dan orang Perancis. Seperti seluruh kawanku warga Perancis, saya sedih melihat bagian dari kita terbakar," tulisnya.
Vatikan juga menyatakan kesedihan dan keterkejutannya atas kejadian yang menimpa Notre Dame, yang berarti juga menimpa seluruh warga Katolik di seluruh dunia.
“Takhta Suci merasa terkejut dan sedih atas kabar kebakaran yang telah meluluhlantakkan Katedral Notre Dame, simbol kekristenan di Perancis dan di dunia,” tulis Vatikan dalam pernyataan.
Tidak ketinggalan, Presiden Donald Trump dan Perdana Menteri Inggris, Theresa May turut memberikan tanggapan atas terbakarnya Notre Dame.
“Sungguh mengerikan menyaksikan api masif melahap Notre Dame di Paris. Mungkin, tanki air udara dapat dipakai untuk mengatasinya. Harus segera bertindak,” cuit akun @RealDonaldTrump yang turut menyarankan solusi untuk mengatasi kebakaran, yaitu menggunakan tangki air udara.
“Pikiran saya tertuju kepada masyarakat Perancis malam ini dan kepada petugas kemananan yang berupaya memadamkan api di Katedral Notre Dame,” tulis akun @theresa_may.
Aljazeera melaporkan petugas pemadam kebakaran telah berhasil memadamkan api pada Senin (15/4/2019) malam. Sebanyak 400 petugas pemadam kebakaran dikerahkan dan pihak kepolisian berjaga membentuk barikade di sekitar kejadian.
Penduduk sekitar gereja dievakuasi untuk menghindari kecelakaan akibat reruntuhan bangunan yang mungkin terjadi. Para pengunjung dan warga sekitar menyaksikan proses pemadaman api sembari melantunkan doa, nyanyian pujian, maupun mengheningkan cipta.
Editor: Dipna Videlia Putsanra