tirto.id - Dentang lonceng menggema dari seluruh gereja di Paris pada Rabu (17/4/2019) pukul 06.50 waktu setempat.
Lonceng tersebut dibunyikan untuk menghormati Katedral Notre Dame, sebagai salah satu bangunan bersejarah yang baru dilanda kebakaran pada Senin (15/4/2019).
“Saya baru saja tiba saat dentang pertama kali berbunyi, dan itu sangat emosional. Luar biasa, tak terlukiskan, saya tidak bisa menjelaskannya, "kata Nadia Pascassio-Comte, di Strasbourg, seperti dilansir AP News.
Nadia menambahkan, “Perasaan senang dan sedih bercampur menjadi satu. Saya meneteskan air mata, ini adalah aksi solidaritas yang ajaib, benar-benar menyatukan banyak orang."
Sementara itu, para spesialis restorasi mempertanyakan pernyataan Presiden Emmanuel Macron soal waktu rekonstruksi yang rencananya akan dilaksanakan selama 5 tahun.
Beberapa pihak menyarankan, setidaknya perlu lebih dari tiga kali lipat jumlah waktu dari yang Macron rencanakan untuk membangun kembali harta arsitektural yang berusia 850 tahun itu.
Bahkan, Perdana Menteri Édouard Philippe mengakui bahwa hal itu akan sulit. “Ini jelas merupakan tantangan besar, tanggung jawab bersejarah,” kata Philippe setelah pertemuan kabinet yang berfokus pada pemulihan pada Rabu (17/4/2019).
Arsitek konservasi yang terkenal di Prancis, Pierluigi Pericolo mengatakan kepada majalah Inrock bahwa pekerjaan restorasi setidaknya memakan waktu sekitar 15 tahun, "Itu tugas yang sangat besar,” katanya.
Pericolo yang bekerja untuk restorasi Basilika St.- Donatien abad ke-19 yang rusak parah dalam kebakaran tahun 2015 di kota Nantes, Prancis mengatakan, setidaknya perlu waktu dua hingga lima tahun hanya untuk memeriksa stabilitas Notre Dame.
"Ini langkah mendasar, dan sangat kompleks, karena sangat sulit mengirim pekerja ke monumen yang langit-langit berkubahnya," kata Pericolo kepada France-Info.
Hingga saat ini, hampir 1 miliar dolar AS dana telah dijanjikan untuk restorasi katedral, yang berasal dari umat biasa dan tokoh terkemuka, termasuk para tkoh terkemuka pemilik L'Oreal, Chanel dan Dior. Demikian seperti dilaporkan AP News.
Editor: Yandri Daniel Damaledo
