tirto.id - Api yang menghancurkan Katedral Nore-Dame di Paris pada senin (15/4/2019) membuat warga AS yang kerap berkunjung gereja itu sedih, dan berinisiatif melakukan penggalangan dana.
French Heritage Society, sebuah kelompok nirlaba yang berbasis di AS, yang didirikan untuk melestarikan kekayaan arsitektur dan budaya Prancis, menjadi yang pertama meluncurkan situs web untuk mengumpulkan uang untuk biaya perbaikan Katedral.
Melansir dari Theworldnews, Presiden Prancis Emmauel Macron mengatakan, akan adanya kampanye nasional yang diadakan untuk mengumpulkan dana untuk membangun kembali Katedral Notre Dame.
“Notre Dame jelas merupakan keajaiban dan tentunya monumen yang harus dipulihkan,” kata Jennifer Herlein, direktur Eksekutif Masyarakat, melalui telepon.
Herlein tidak bisa langsung mengatakan berapa banyak organisasinya yang berdiri dan dibesarkan untuk Notre Dame, dan akhirnya dana yang terkumpul akan langsung disalurkan ke Katedral.
Salah satu dari organisasi yang telah di bangun Herlein sudah didirikan sejak 1982, dan memberikan dua kali sumbangan tahun lalu dengan total yang mencapai empat ratus tiga puluh ribu dolar AS untuk proyek renovasi di perpustakaan Prancis, tambah Herlein.
Di situs web GoFundMe, lebih dari lima puluh kampanye yang terkait dengan kebakaran Katedral telah di luncurkan secara global pada hari senin, kata John Coventry, juru bicara GoFundMe, melalui email.
“Dalam beberapa jam mendatang kami akan bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menemukan cara terbaik untuk memastikan dana akan sampai secara tepat dan benar digunakan untuk perbaikan Katedral Notre Dame,” kata Coventry seperti dilansir dari Todayonline.
Beberapa kampanye GoFundMe tidak mencantumkan uang yang sudah terkumpul pada senin malam, dan beberapa kampanye lucu diciptakan melalui GoFundMe untuk membantu Quasimodo, karakter fiksi dalam novel abad ke sembilan belas karya Victor Hugo “The Hunchback of Notre Dame”.
“Saya pikir tantangannya adalah, apakah yang memberikan uang sumbangan akan setuju dengan pihak yang bertanggung jawab akan pembangunan Katedral Notre Dame dalam hal konsep pembangunan kembali Katedral,” kata Lisa Bitel, Profesror agaman dan sejarah di University of Southern California, seperti dilansir Firstpost.
“Ini adalah monumen nasional di Prancis dan mereka akan menyisihkan uang untuk membangun kembali monumen itu,” kata Bitel. “Saya kira orang Amerika tidak akan banyak berbicara tetang bagaimana monumen itu akan dibangun.”
Katedral Notre Dame telah meminta bantuan dana intenasional untuk upaya perbaikan monumen bersejarah ini.
Pada tahun 2017, Michel Picaud, presdien Friends of Notre dame De Paris, mengatakan kepada New York Times bahwa kelompoknya berencana untuk mengadakan makan pesta makan malam, konser, dan acara lainnya untuk mengumpulkan dana di Prancis dan AS untuk merenovasi Katedral.
Editor: Yandri Daniel Damaledo
