tirto.id - Tak terasa, enam purnama di tahun 2025 telah kita lalui.
Selama setengah tahun ini pula, kita bersukacita menyambut beberapa momentum hari raya keagamaan berikut libur dan cuti panjang yang menyertainya.
Tentu saja, sederet agenda liburan seru bersama keluarga terkasih cukup menguras uang di rekening. Pertanyaannya kemudian, bagaimana kabar saldo tabunganmu?
Apabila nominal tabunganmu masih di ambang batas aman, selamat! Kamu patut berbangga atas keberhasilanmu mengelola uang.
Di satu sisi, manusia rentan terlena.
Meskipun diberkahi pekerjaan dengan gaji cukup dan mampu menabung rutin, stabilitas ini bisa jadi menciptakan zona nyaman yang membuat kita “malas” mempelajari strategi-strategi baru untuk mengoptimalkan sumber-sumber keuangan pribadi.
Lalu, apa yang dapat dilakukan agar keuangan menjadi lebih optimal?
Terkait ini, Rista Zwestika, CFP, WMI, WPS, Financial Planner Expert dan founder layanan keuangan Finante, membagikan 10 tahapan atau caranya.
Pertama-tama, tutur Rista, kita wajib memahami kondisi keuangan saat ini.
“Coba identifikasikan kondisi keuangan dengan melakukan pengecekan terhadap seluruh aset, kewajiban, pendapatan, hingga pengeluaran.”
Lakukan pencatatan keuangan untuk mengetahui pemasukan dan pengeluaran secara detail. Evaluasi kebiasaan belanja, identifikasi area yang bisa dihemat. Kemudian, buatlah anggaran keuangan yang realistis dan sesuai dengan kebutuhan.

Langkah kedua, saran Rista, adalah meningkatkan penghasilkan. Jangan hanya berpuas diri dengan penghasilan dari pekerjaan yang ada.
Apabila kamu bisa menghasilkan uang selain dari pekerjaan utamamu, mengapa tidak?
Kalau kamu hobi masak, kamu bisa berjualan makanan, minuman, atau memulai bisnis katering. Kamu yang gemar menulis juga bisa menjadi penulis lepas atau mengirimkan artikel ke media daring.
Dengan mengubah hobi menjadi uang, kamu bukan sekadar menjalankan gaya hidup yang diinginkan, melainkan juga mengejar passion dan hobi.
Masih bingung mencari jenis pekerjaan sampingan yang sesuai dengan passion dan skill? Tenang, rajin-rajinlah update ilmu dengan perkembangan terbaru di internet.
Selain itu, ada baiknya juga kamu investasi diri dalam pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan nilai diri di pasar kerja. Seiring keahlian bertambah, nilai diri di pasar kerja juga terdongkrak.
Langkah ketiga, atur pengeluaran. Caranya dengan memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan. Jangan kalap dan gelap mata ingin membeli sesuatu yang sebenarnya tidak diperlukan.
Hindari juga utang konsumtif dan lunasi utang yang ada secepat mungkin.
Selain itu, terapkan gaya hidup hemat. Kamu bisa lebih sering memasak di rumah daripada pesan makanan, memilih transportasi umum, atau mencari alternatif hiburan yang lebih terjangkau.
Ingat, cara hidup hemat tidak sama dengan hidup sederhana, apalagi hidup berkekurangan.
Selanjutnya, cara keempat, menabung dan berinvestasi. Jumlah uang yang ditabung memang dapat disesuaikan dengan kemampuan. Sebisa mungkin, sisihkan minimal 10 persen dari penghasilan untuk ditabung dan diinvestasikan.
Pelajari dan pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial, sebut di antaranya saham, emas dan logam mulia, obligasi, deposito, atau properti. Mulailah berinvestasi dengan nominal kecil dan tingkatkan secara bertahap.
Kemudian, saran kelima dari Rista, mulailah cari cara untuk membangun passive income.
Passive income atau penghasilan pasif dapat diperoleh tanpa perlu bekerja terlalu keras. Contohnya, penghasilan dari investasi properti, bunga dari deposito, dividen dari saham, atau keuntungan dari bisnis daring. Passive income dapat membantumu mencapai tujuan keuangan lebih cepat.

Barulah pada tahap keenam, kamu dapat mengoptimalkan sumber keuangan pribadi dengan cara melindungi diri melalui asuransi.
Asuransi membantu menjaga stabilitas keuangan saat terjadi peristiwa yang tidak terduga. Miliki asuransi kesehatan, jiwa, dan kendaraan untuk melindungi diri dan keluarga dari risiko finansial.
Pada tahap ketujuh, tingkatkan literasi keuangan, kemampuan untuk membuat keputusan tentang penggunaan dan pengelolaan keuangan.
Memperkaya literasi keuangan sangat penting untuk memperkuat kemampuanmu dalam mengelola risiko yang meningkat—termasuk menghindari utang pribadi yang berlebihan, mengelola kesulitan keuangan, mengurangi risiko kebangkrutan, mempertahankan tabungan, dan memastikan kesejahteraan yang memadai pada masa pensiun.
Kemudian, cara kedelapan, carilah dukungan dari orang-orang yang kamu percayai selama kamu berusaha mengoptimalkan sumber keuangan pribadimu. Dukungan ini penting. Bayangkan jika circle terdekatmu tidak ikut mendukung upayamu.
Contoh simpel, impianmu untuk menabung kandas karena terbujuk rayu teman satu geng yang kompak janjian membeli gadget terbaru.
Contoh lainnya, kamu mengurungkan niat memulai bisnis hanya karena keluargamu merasa ragu dengan business plan-mu yang dinilai terlalu halu.
Salah satu cara terbaik untuk memperkuat literasi keuangan dan kepercayaan dirimu adalah dengan bergabung dalam komunitas keuangan untuk belajar dan berbagi pengalaman.
Kamu juga dapat mencari mentor atau konsultan keuangan untuk mendapatkan saran yang tepat.
Langkah kesembilan, lakukan peninjauan dan evaluasi keuangan secara berkala—minimal setahun sekali. Sesuaikan anggaran dan strategi keuangan dengan perubahan kondisi dan tujuan finansial.
Saran terakhir dari Rista, jangan lupa jalani gaya hidup sehat.
Apa hubungannya faktor gaya hidup sehat dan sumber keuangan pribadi?
Dengan menerapkan sederet tip di atas, kamu bukan sekadar menerapkan langkah-langkah mengelola keuangan dengan bijak, melainkan juga pelan-pelan memupuk harta kekayaanmu.
Yakinlah bahwa investasi cerdas yang dilakukan dengan konsisten, disiplin, dan komitmen kuat akan membantu kita mencapai tujuan hidup sesuai harapan.
Meski hasilnya tidak instan, sepanjang ada niat dan usaha, kita semua dapat mengoptimalkan sumber keuangan. Perlahan tetapi pasti, kemandirian finansial dan financial freedom dapat terwujud
* Artikel ini pernah tayang pada 16 April 2024. Kami melakukan penyuntingan ulang dan menerbitkannya kembali untuk keperluan redaksional Diajeng.
Penulis: Glenny Levina
Editor: Sekar Kinasih
Masuk tirto.id







































